WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak pernah merasa menyesal atas keputusannya untuk menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
Prabowo meyakini bahwa keputusannya untuk bergabung dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 adalah langkah yang benar dan tepat.
Baca Juga:
Prabowo Gelar Pertemuan Bilateral dengan Presiden Macron di KTT G20 Brasil
"Saya tidak menyesal sedikit pun keputusan saya, saya yakin keputusan saya benar," kata Prabowo di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).
Prabowo mempertegaskan bagaimana Jokowi mengajaknya untuk bergabung dalam pemerintahan setelah Pilpres 2019. Ia menyebut bahwa Jokowi memeluknya demi kepentingan bersama bagi negara dan bangsa.
"Lawan politik yang telah diatasi mengajak untuk bersatu demi kepentingan yang lebih besar, yakni untuk negara kita dan rakyat Indonesia," tuturnya.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi
Prabowo mengklaim bahwa kedatangannya ke dalam pemerintahan telah memperkuat Indonesia. Ia menilai bahwa Jokowi memiliki semangat nasionalisme yang sangat kuat.
Pada dua pemilihan umum sebelumnya, Prabowo bersaing melawan Jokowi. Pada Pilpres 2014, Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa melawan tiket Jokowi-Jusuf Kalla.
Kemudian, dalam lima tahun berikutnya, Prabowo berkolaborasi dengan Sandiaga Uno untuk bersaing dengan tiket Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun, dalam dua kali kesempatan tersebut, Prabowo selalu kalah melawan Jokowi, yang merupakan anggota PDIP.
Setelah kekalahan kedua dalam Pilpres 2019, Prabowo memutuskan untuk bergabung dalam kabinet Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
Prabowo secara rutin mendampingi Jokowi dalam kunjungan kerja dan pertemuan-pertemuan. Kehadiran mereka berdua di Istana dan interaksi yang intens ini dianggap sebagai pertanda dukungan Jokowi terhadap Prabowo dalam Pilpres 2024.
Menjelang Pilpres 2024, Prabowo telah membentuk koalisi dengan PKB, Golkar, PAN, dan PBB. Meskipun demikian, hingga saat ini, mereka belum mengumumkan siapa yang akan menjadi calon wakil presiden.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]