"Ini pertanda bahwa negara tetangga dan sahabat mengakui proses demokrasi yang ada sudah berjalan dengan baik dan bersiap melanjutkan hubungan kerja sama bilateral dengan presiden yang akan terpilih." lanjut Budisatrio.
Budisatrio menjelaskan Prabowo-Gibran akan melanjutkan hubungan baik dengan negara tetangga yang telah dibina oleh Presiden Joko Widodo selama 9 tahun terakhir.
Baca Juga:
BBM Diesel Petasol Hasil Daur Ulang Sampah Plastik Capai 60 Persen, MARTABAT Prabowo-Gibran: Hasil Penelitian BRIN Bisa Ditetapkan Jadi Perpres
"Pak Prabowo sudah menyampaikan juga dalam kampanye dan dalam diskusi dengan para perwakilan negara sahabat bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan beliau akan menerapkan good neighbor policy," jelas Budisatrio.
"Kita akan melanjutkan estafet hubungan baik yang sudah dibina oleh Presiden Jokowi selama hampir satu dasawarsa dengan negara tetangga, serta menciptakan hubungan yang saling menguntungkan," lanjutnya.
Meskipun sudah ditetapkan menjadi pemenang pilpres versi hitung cepat dan sudah mendapatkan selamat dari negara tetangga, Budisatrio menekankan, Prabowo hari ini masih seorang calon presiden.
Baca Juga:
Hari Pertama PAUD Kamboja Muara Enim Nikmati Program Makan Bergizi Gratis, Anak-Anak Gembira Sambut Program Prabowo–Gibran
"Alhamdulillah, kita sudah menang dari versi hitung cepat dan diberi selamat. Namun hari ini Pak Prabowo masih seorang capres. Kita akan tertib menunggu penghitungan dan penetapan resmi dari KPU. Dan andaipun sudah ditetapkan KPU, Pak Prabowo baru menjadi presiden setelah dilantik nanti. Beliau selalu tertib dan meletakkan sesuatu pada tempatnya," pungkas Budisatrio.
Sebelumnya diberitakan bahwa Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong dari Singapura telah mengucapkan selamat secara langsung kepada Prabowo Subianto atas kemenangannya di Pilpres 2024 versi hitung cepat.
PM Australia Anthony Albanese menyampaikan kabar tersebut di akun X nya, @AlboMP dengan menuliskan: