WahanaNews.co | Prajurit militer Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dari Satuan Jajaran (Satjar) Divisi Infanteri 3 baru saja menyelesaikan Latihan Pertempuran Hutan yang digelar The River Malino, Gowa, Sulawesi Selatan.
Latihan pertempuran hutan adalah salah satu latihan yang harus dilewati oleh seluruh prajurit tempur Kostrad.
Baca Juga:
Diduga Pakai Dana Satuan untuk Judi Online, Perwira TNI Brigif 3/TBS Ditahan
Karena Prajurit Kostrad merupakan pasukan yang memang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas pertempuran di seluruh medan laga, baik di perkotaan, perbatasan, rawa, pantai maupun di medan hutan.
Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 3 Kostrad yang juga putra dari mantan Wakil Presiden RI Jenderal TNI (Purn) Tri Sutrisno, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, pada Selasa (14/12/2021) kemarin, secara resmi menutup Latihan Pertempuran Hutan yang dilakukan oleh Satuan Jajaran (Satjar) Divif 3 Kostrad di The River Malino, Gowa, Sulawesi Selatan, tersebut.
Di hadapan ratusan prajurit tempur Divif 3 Kostrad, Mayjen TNI Kunto Arief menegaskan, latihan pertempuran hutan bagi Prajurit Satjar Divif 3 Kostrad bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit dalam melaksanakan pertempuran di daerah hutan.
Baca Juga:
Perwira TNI di Brigif 3/TBS Diduga Pakai Dana Satuan Rp876 Juta untuk Judi Online
Hal itu dilakukan karena prajurit TNI Angkatan Darat harus siap dihadapkan dengan kemungkinan perkembangan ancaman guna mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI.
"Ingat, kalian adalah benteng terakhir negara ini, tanamkam didada kalian bahwa latihan dan penugasan yang kalian lakukan adalah tugas pokok dan ladang pengabdian kalian kepada bangsa dan negara ini,” kata Panglima Divif 3 Kostrad, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, dalam keterangan resmi yang diterima media, Rabu (15/12/2021).
Mayjen TNI Kunto menambahkan, prajurit Divif 3 Kostrad harus mahir dalam semua taktik bertempur, termasuk pertempuran di daerah hutan.
Karena wilayah Indonesia sebagian besar adalah hutan dan musuh atau kelompok bersenjata sering kali memanfaatkan hutan sebagai ladang perlawanan dan persembunyian.
Dengan demikian, dia menekankan kepada seluruh prajurit tempur Kostrad yang telah menyelesaikan latihan pertempuran hutan ini dengan baik, agar ilmu dan pelajaran yang telah terima wajib untuk dipelihara dan terus ditingkatkan guna menghadapi medan peperangan.
"Jangan pernah bosan, jangan pernah merasa puas dengan latihan dan prestasi yang kalian raih, tetaplah menjadi prajurit yang haus akan latihan dan penugasan, karena kalian adalah prajurit pejuang,” ujarnya.
“Namun yang terpenting jangan pernah sombong dan tetaplah senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga usaha dan pengabdian kita tercatat sebagai amal ibadah," tambah Panglima Divif 3 Kostrad. [dhn]