WahanaNews.co | Polisi menggandeng tim psikolog untuk mendampingi sejumlah saksi mata dalam insiden baku tembak di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Rumah itu dihuni Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo dan keluarga.
Baca Juga:
Ledakan Bom Bunuh Diri Dekat Parlemen Turki Disebut Sebagai Aksi Teroris
Kapolres Metro Jaksel, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menerangkan kejadian adu tembak dikhawatirkan meninggalkan rasa trauma, depresi bagi para saksi mata.
Karena itu, penyidik berencana mengirimkan tim psikologi untuk memberikan trauma healing kepada orang-orang yang saat kejadian berada di lokasi.
"Jadi orang-orang yang ada saat itu selain Bharada E tapi juga ada saksi lain yakni saksi R dan saksi K, serta Ibu Kepala Divisi Propam Polri. Kita lakukan pembinaan secara psikologi karena kita tahu bahwa saat itu banyak juga peluru yang ditembakkan di sana kurang lebih berarti 5+7 ada 12 peluru," kata dia, Selasa (12/6).
Baca Juga:
Baku Tembak dengan Aparat, Pelaku Curanmor di Lampung Tewas
Budhi menerangkan, proses penyelidikan terhadap penembakan di Rumah singgah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo masih berjalan. Sebanyak empat orang saksi telah dimintai keterangan.
"Ada dua lagi saksi sedang proses kami lakukan permintaan keterangan, saat ini kami belum berani menyampaikan itu selesai sebelum yang bersangkutan menandatangani berita acara pemeriksaan, jadi proses masih berlangsung terhadap 2 saksi," ujar dia.
Sebelumnya, Brigadir J ditemukan tewas bersimbah darah di dekat tangga kediaman Irjen Pol Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) sekira 17.00 WIB. Ada barang bukti berupa senjata, selonsong serta proyektil peluru.