WahanaNews.co | Panglima TNI Laksamana Yudo mengatakan pengangkatan Warga Kehormatan Marinir merupakan penghargaan terhadap tokoh yang dianggap berjasa untuk bangsa dan negara. Tokoh yang menjadi Warga Kehormatan Marinir dianggap patut diteladani karena juga memberi andil besar dalam mendukung perkembangan dan perjuangan prajurit Marinir.
Puan sendiri merupakan Warga Kehormatan Marinir ke-42. Korps Marinir punya alasan khusus memberi anugerah Warga Kehormatan untuk Puan.
Baca Juga:
DPR Tunda Proses Capim dan Dewas KPK, Tunggu Pengumuman Kabinet Baru
“Beliau merupakan sosok yang memiliki integritas dan dedikasi tinggi dalam memberikan pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara Indonesia dan telah bersumbangsih terhadap kemajuan TNI, termasuk TNI AL, dan khususnya Korps Marinir,” jelas Laksamana Yudo.
Menurut Laksamana Yudo, prosesi pembaretan sengaja dilakukan sekaligus dengan simulasi operasi perang. Korps Marinir ingin menunjukkan tugas-tugasnya dalam menjaga kedaulatan Indonesia.
“Kegiatan ini kita praktekkan seperti latihan pendaratan amfibi. Memang dilaksanakan secara betulan, mulai dari naik KRI, kemudian naik tank amfibi, kemudian mendarat dan melakukan serbuan di darat,” tuturnya.
Baca Juga:
DPR Restui Pemberhentian Budi Gunawan, Herindra Resmi Jabat Kepala BIN
Usai upacara pembaretan Warga Kehormatan selesai, Puan kemudian diangkat oleh sejumlah prajurit Marinir dengan digendong di atas pundak. Hal ini sebagai tanda bahwa Puan telah menjadi bagian dari keluarga Marinir.
Puan bersama tokoh lainnya lalu melihat demonstrasi rubber duck operation (RDO). Dari pantai, mereka menonton demo infiltrasi udara dan demo terjun bebas prajurit Marinir dari atas pesawat sambil membawa banner yang salah satunya bergambar foto Puan berbaret Marinir. Selain itu, ada juga fly pass atraksi pesawat tempur F-16 dari TNI AU.
Setelah acara selesai, Puan dan rombongan kembali menuju Kolinlamil dengan menaiki combat boat. Di Kolinlamil, Puan sebagai Warga Kehormatan menulis pesan untuk Korps Marinir.