WahanaNews.co | Hukum merupakan "Panglima" yang harus dijunjung tinggi, dan di hormati meski langit akan runtuh keadilan mesti ditegakan, dan demokrasi.
Berbicara hukum, tidak lepas peran serta profesi advokad atau yang biasa disebut lawyer atau jasa bantuan hukum. Razman Nasution, salah satunya sosok pria asal Sumatera Utara yang telah sukses di Jakarta menggeluti profesi sebagai lawyer.
Baca Juga:
Banjir Landa Kota Binjai, Sejumlah TPS Ditunda Untuk Melakukan Pemungutan Suara
Namanya tidak asing lagi, karena wajahnya sering nongol di siaran di setiap televisi maupun di medsos. Dunia selebritis tanah air, nama Razman tak asing lagi.
Ia sering tampil memberikan bantuan hukum, hingga kasus kasus besar ia tangani berhasil sukses, mulai di tingkat Kepolisian, sampai ke Pengadilan, ia selalu setia mendampingi klien nya.
Tidak heran, kesuksesan membela Jenderal Budi Gunawan dengan KPK, termasuk pejabat negara lainya mantan Gubsu Gatot Pujo Nugroho, Irman Gusman, dan lain lain.
Baca Juga:
Aktivis Alumni Mahasiswa Jakarta Raya Dukung Al Haris - Sani di Pilgub Jambi 2024
Namanya sempat tercatat menduduki peringkat ke tiga dari tujuh pengacara paling berpengaruh di tanah air.
Pria bernama lengkap Razman Arif Nasution, telah berhasil meraih gelar S2 dari luar negeri iti, berkeinginan meneruskan perjuangan pelopor LBH di tanah air, Adnan Buyung Nasution sampai seumur hidup. Adnan Buyung Nasution berhenti berkarir jadi lawyer di usia 80 tahun.
Razman Nasution, bercita cita ingin menjadi "Pendekar Hukum" atau lawyer sampai pensiun. Menurutnya profesi harus dicintai, selain dapat dijadikan dakwah membela kebenaran.
Razman Arif Nasution memang menjadi salah satu pengacara yang paling di perbincangkan di Tanah Air. Selain memiliki klien yang notabene "orang besar", kisah hidupnya pun sangat menarik untuk di ikuti, bahkan menjurus ke kontoversial. Namun ada kisah lain yang belum banyak orang tahu dari pria asal Sumatera Utara ini.
Salah satu kasus yang ia tangani adalah tentang retaknya hubungan rumah tangga Vicky-Angel, terlebih dengan aksi penggerebekan Vicky ke rumah Angel pada malam hari, akibat ada dugaan perzinaan istrinya dengan seorang pria.
Kasus ini sempat viral di dunia maya, karena sorotan publik perseteruan Vicky dengan Angle.
Razman yang pernah menjadi anggota DPRD di Mandailing Natal (Sumatera Utara) dari tahun 1999 hingga 2009, selama dua periode.
Razman pun kemudian berguru pada sejumlah tokoh pengacara senior seperti Eggi Sudjana, hingga Karni Ilyas untuk belajar.
"Awalnya enggak ada niatan jadi pengacara. Tapi setelah saya coba, teman-teman politisi juga melihat potensi saya. Dari attitude, gaya komunikasi itu lebih cocok jadi lawyer maka mulailah terjun ke profesi lawyer," ucapnya dengan nada optimis.
Akhirnya, pada tahun 2014 Razman resmi berprofesi sebagai pengacara. Meski terbilang baru, ia tetap memegang teguh profesionalitas pengacara untuk membantu menyelesaikan sebuah perkara hukum semaksimal mungkin.
"Satu demi satu kasus mulai saya tangani, hingga akhirnya kasus-kasus besar pun hadir ke saya. Meski akhirnya saya dieksekusi (di penjara tahun 2015) soal kasus keponakan saya, saya jadi makin gigih dan merasa bahwa pengacara adalah pilihan jalan hidup saya," ujarnya tegas.
Ia juga mengaku telah membuka beberapa cabang kantor hukum yang berdiri di seluruh Indonesia.
Baru 4 tahun jadi pengacara, nyatanya Razman dipercaya menjadi kuasa hukum bagi para "orang besar".
Namanya mulai meroket setelah menjadi kuasa hukum mantan Kadishub DKI Jakarta, Udar Pristono atas kasus korupsi bus Transjakarta.
"Tak berapa lama saya dapat kasus Jenderal Budi Gunawan waktu ada masalah dengan KPK, lalu ada kasus mantan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, almarhum pak Sutan Bhatoegana, mantan Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Irman Gusman," jelasnya.
Razman berpendapat ukuran menjadi pengacara terkenal atau tidaknya itu bukan karena kliennya orang orang gede atau pejabat negara.
"Kuncinya keikhlasan menjalankan amanah profesi, meski orang ada orang miskin tapi benar itu harus dibela, itu namanya demi untuk keadilan di dunia dan akhirat", tegasnya dengan senyum.
Dari survei pada Maret 2018, ujarnya lagi, saya melihat dari 7 pengacara paling berpengaruh saya cuma peringkat tiga.
Posisi pertama itu ada Yusril Ihza Mahendra, kedua Hotman Paris, ketiga saya, keempat Otto Hasibuan, lima Maqdir Ismail, keenam saya lupa, dan terakhir Elza Syarief.
Ia menjelaskan, kualifikasi pengacara berpengaruh itu tergantung bagaimana dia memanajemen kasus yang ia pegang. Kemudian bagaimana sikap profesionalitas yang ditunjukan agar klien terbantu.
Karena tugas lawyer itu pada dasarnya membantu meringankan hukuman kepada klien. Membantu memberikan pencerahan hukum, memberikan bantuan hukum, tuturnya.
Razman yang juga pernah berprofesi sebagai wartawan ini memiliki tekad yang bulat, untuk menjadi lawyer seumur hidup.
"Saya bercita-cita itu terus hidup jadi lawyer sampai pensiun. Sebetulnya jadi lawyer itu tidak ada usia pensiunnya ya, selama jiwa raga masih kuat saya akan menjadi lawyer," jawabnya sembari tersenyum lebar.
Menurutnya, menjalankan profesi sebagai "Pendekar Hukum" sembari berdakwah itu akan menjadi berkah, Aamin ya rabb. Semoga. (RED).