Sementara pengamat politik asal Pamekasan Imadoeddin menjelaskan PDI Perjuangan memang berhasil memperoleh suara terbanyak dengan total 661.607 suara. Namun, hanya mampu mengunci satu kursi DPR RI dari Dapil Jatim 11.
Pihaknya optimistis Said akan menjadi peraih suara terbanyak. Menurutnya, hal ini tidak lepas dari perolehan suara yang diraih Said pada Pemilu 2019. Saat itu, dia menjadi peraih suara terbanyak ketiga di partainya.
Baca Juga:
PDIP Bantah Alwin Jabarti Kiemas Keponakan Megawati
"Artinya, beliau benar-benar melihat, belajar, dan menganalisis dari pemilu sebelumnya bagaimana strategi yang lebih mapan untuk mendongkrak perolehan suara," jelasnya.
Imad juga menyebut kekuatan PDIP sangat besar sehingga tak mustahil apabila PDIP mampu menggeser Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), khususnya di Jawa Timur (Jatim). Ia pun melihat kontestasi Pemilu 2024 kali ini tidak terpusat pada partai, tapi kontestasi caleg.
"Ini pembelajaran baru, tapi polanya nyaris sama, khususnya di Jatim. PKB tergeser secara perolehan suara. Artinya, ini bukan lagi kontestasi partai, melainkan lebih pada caleg," paparnya.
Baca Juga:
Ahok Beberkan Alasan Megawati Coret Anies dari Daftar Calon PDI-P di Pilkada Jakarta
Di sisi lain, Pengamat politik nasional Adi Prayitno menilai keberhasilan Said dalam meraih suara terbanyak pada Pemilu 2024 kali ini tentu layak mendapat apresiasi besar. Sebab, sosok Said mengakar membuat perolehan suara PDIP di Jatim mampu memecahkan rekor.
"Termasuk suara pribadi Said juga rekor karena tertinggi di Indonesia," katanya.
Adi pun memaparkan dua hal terkait keberhasilan Said. Pertama, magnet politik Said di Madura yang tak tergantikan oleh figur lain. Kedua, posisinya sebagai ketua PDIP Jatim mampu menjadi kekuatan politik pemilih di Pulau Garam.