WahanaNews.co, Jakarta - Rencana Cawapres nomor urut 03 Mahfud MD mundur dari jabatan Menko Polhukam, mendapat respons dari Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Gibran mempertanyakan apakah wacana tersebut sudah dilaksanakan oleh Mahfud.
Baca Juga:
Mata Pelajaran AI dan Aoding, Disebut Mendikdasmen Bakal Diajarkan Mulai Kelas 4 SD
"Apakah sudah mundur?" kata Gibran kepada wartawan di Bali dikutip dari detikcom, Jumat (26/1/2024).
Sementara itu, terkait dirinya, Gibran mengaku belum ada rencana untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Walikota Solo. Alih-alih berhenti, Gibran mengaku ingin mengajukan cuti untuk kampanye.
"Saya kan cuti aja, saya cuti aja. Makasih," ucapnya.
Baca Juga:
Gibran Terima Keluhan Publik, Hadirkan Posko Pengaduan dan Nomor WA Khusus
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku menyarankan pasangannya, Mahfud MD mundur dari posisi Menko Polhukam untuk menghindari konflik kepentingan (conflict of interest) di kontestasi Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Ganjar saat kampanye di Kendal, Jawa Tengah pada Selasa (23/1/2024). Menurut Ganjar konflik kepentingan berpotensi muncul saat pejabat publik juga terlibat kontestasi politik seperti Pemilu 2024.
"Itulah yang sejak awal kita bicara, apakah seorang yang sekarang menjabat di dalam jabatan publik, apalagi di level menteri itu mundur atau tidak. Gubernur, bupati, wali kota mundur atau tidak. Semua di jabatan publik. Ketika keputusannya tidak dan diperbolehkan maka ada potensi conflict of interest," kata Ganjar Pranowo di Ponpes Manbaul Hikmah, Kaliwungu, Kendal.
Mahfud pun buka suara menanggapi pernyataan Ganjar itu. Dia mengaku akan mengundurkan diri sebagai Menko Polhukam pada saat yang tepat.
"Apa yang disampaikan Pak Ganjar ke publik sore ini adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal," kata Mahfud.
"Bahwa, saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik. Jadi tidak ada pertentangan dengan Pak Ganjar," tambah eks hakim konstitusi itu.
[Redaktur: Alpredo Gultom]