Pun, dia berharap melalui dialog virtual tersebut, bisa jadi pengingat agar tak pernah lelah memperjuangkan idealisme, mempertahankan integritas, dan meneguhkan komitmen kebangsaan dalam berpolitik.
"Semoga kita dapat menjadikan kiprah dan pemikiran pak Sabam Sirait dalam memajukan demokrasi. Tak hanya menjadi sebuah inspirasi semata melainkan juga mewujudkannya dalam sikap dan tindakan nyata," sebut Bamsoet.
Baca Juga:
Ikuti Langkah Jokowi, Maruarar Sirait Pamit dan Kembalikan KTA ke PDIP
Sementara, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menambahkan Sabam meninggalkan warisan politik yang pantas untuk dikenang dan diteladani.
Dia menekankan warisan itu konsistensi pilihan politik yang bersifat ideologis, bukan semata-mata politik pragmatis.
Dia mencontohkan pilihan politik Sabam yang tetap bersama Megawati Soekarnoputri meski rezim Orde Baru memberikan restu politik kepada Suryadi.
Baca Juga:
Rekam Jejak Bagus, Sabam Sirait Dinilai Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
"Itu adalah pilihan ideologis. Bung Sabam Sirait memberikan pelajaran bahwa dalam kehidupan bernegara, pluralisme, komitmen terhadapan keanekaragaman dan kemajemukan bangsa itu harus diletakkan di atas segalanya," jelas Burhanuddin.
Begitupun kepribadian Sabam juga disampaikan beberap ketua umum organisasi kemahasiswaan. Salah satunya Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Raihan Ariatama. Menurut dia, almarhum Sabam, dikenal sebagai aktivis, politisi, dan negarawan yang jalani perjuangan panjang dan konsisten.
"Beliau hadir sebagai sosok multikultural yang patut diteladani perjuangannya," ujar Raihan. [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.