WahanaNews.co | Kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyandera pilot susi air, Philip Mark Mehrtens, diduga punya senapan serbu buatan PT Pindad.
Hal itu disampaikan Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, usai melihat foto dan video yang dirilis KKB pimpinan Egianus Kogoya saat memperlihatkan kondisi pilot Susi Air yang mereka sandera.
Baca Juga:
Berikut 5 Tips Bagi Kamu yang Takut Terbang
Foto tersebut telah dikonfirmasi oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Saleh Mustafa.
Menurut Fahmi, senjata yang tampak pada foto tersebut mirip dengan jenis SS1-V1 dan SS2-V1 yang diproduksi oleh PT Pindad.
“Diduga senjata kiri SS1-V1, kanan SS2-V1 yang dilengkapi pelontar granat. Produksi Pindad,” kata Fahmi, mengutip Kompas.com, Sabtu (18/2/2023).
Baca Juga:
Dear Traveler! Ini Tips dari Pilot Bagi Kamu yang Takut Terbang
Terdapat dua kemungkinan pihak KKB dapat memiliki senjata tersebut, yakni hasil rampasan, tertinggal ketika kontak tembak, atau melalui transaksi ilegal.
“Entah diselundupkan dari luar negeri, entah dari oknum,” ungkap Fahmi.
Senada, pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro mengatakan, dua senjata yang ditenteng KKB itu mirip dengan SS1-V1 dan SS2-V1 produksi Pindad.
"Beberapa yang sempat saya analisa, senapan serbu Kalashnikov AK 101 buatan Rusia dan senjata serbu Norinco AK 2000 P buatan China. Sisanya M16A1/A2, SS1, SS2, Steyr AUG," kata Ngasiman.
Sependapat dengan Fahmi, dia mengatakan sumber senjata tersebut bisa hasil rampasan, pembelian dari oknum TNI-Polri, atau senjata bekas konflik Ambon, Filipina, dan Papua Nugini.
Melansir kompastv.com, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigit Santosa belum mengonfirmasi terkait dugaan senjata buatan Pindad ditenteng personel KKB.
Sebagai informasi, KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Philip Mark Mehrtens setelah membakar pesawat Susi Air di Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023 lalu.
Keberadaan Philip sempat jadi teka-teki usai insiden pembakaran pesawat. Pihak OPM kemudian menyebarkan foto dan video yang menampilkan Philip pada Selasa (14/2/2023) lalu.
Dalam foto, Philip terlihat dikawal oleh beberapa anggota OPM yang menyandang senjata api dan panah.
Egianus Kogoya menyebutkan pihaknya menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut. Mereka akan membebaskan pilot Susi Air itu, dengan syarat permintaan mereka dipenuhi. [eta/kompas.com]