Namun, rintangan datang ketika dia merasa kecewa terhadap keputusan DPP PDIP yang lebih mendukung Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi, dalam Pilkada Medan 2019.
Maka, Akhyar memutuskan untuk meninggalkan PDIP dan bergabung dengan Partai Demokrat.
Baca Juga:
Kebakaran Tujuh Rumah di Parapat bermula dari lantai dua rumah makan ayam geprek
Meskipun berhasil mencalonkan diri dalam Pilkada Medan 2019, ia harus mengakui keunggulan pasangan Bobby-Aulia yang didukung oleh berbagai partai seperti PDIP, Gerindra, Golkar, Nasdem, PAN, PSI, Hanura, dan PPP.
Pada Pemilu 2024, Akhyar diusulkan sebagai calon legislatif untuk kursi DPR RI. Namun, akhirnya, dia memilih untuk bersaing merebut kursi DPRD Provinsi di Dapil Sumut 1.
Menurut data Sirekap KPU, perolehan suara Akhyar tercatat rendah, hanya 177 suara. Angka tersebut jauh di bawah suara caleg Demokrat lainnya seperti Fajri Akbar (1.376) dan Meilizar Latif (895).
Baca Juga:
DPO Pelaku Pembuangan Mayat Wanita di Kabupaten Karo ditangkap Jatanras Poldasu
Meski demikian, suara Demokrat di Dapil Sumut 1 DPRD Provinsi masih cukup signifikan, dan partai tersebut diperkirakan dapat meraih setidaknya 1 kursi di DPRD Provinsi Sumut berdasarkan posisi papan tengah dalam klasemen perolehan suara.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.