"Ini harusnya menjadi perhatian kita bahwa pemilu itu menunjukkan peningkatan kualitas peradaban, bukan dengan membelah partai PPP sejak awal sudah mendukung Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD. Lalu kenapa dibelah dengan cara-cara seperti itu?" ungkapnya.
"Maka muncul semangat juang bagi kami untuk membela PPP. Kami tidak ingin menghilangkan partai ka'bah sebagaimana mau dilakukan oleh pendukung Prabowo-Gibran. Ini harus menjadi peringatan yang penting kami akan membela rekan juang kami PPP Perindo dan Hanura," tandas Hasto.
Baca Juga:
Diduga Buat Pernyataan Palsu, Ketua Golkar Tapteng Dilaporkan ke Polisi
Pejuang PPP ini bukan satu-satunya kelompok yang mengalihkan dukungannya ke paslon lain dalam Pilpres 2024.
Terbaru, ada kelompok relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang kompak menyatakan beralih dukungan kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Alih dukungan tersebut dilakukan oleh kelompok Relawan Turun Tangan Anies-Muhaimin dan Sahabat Ganjar Pranowo (SGP) pada Jumat (12/1).
Baca Juga:
Sekda Kota Sibolga Buka Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama Angkatan II
Ketua Umum Relawan Turun Tangan Khoirul Mujahid menjelaskan, organisasi tersebut awalnya diinisiai oleh Anies ketika ia masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Khoirul mengatakan pihaknya memutuskan berpindah haluan dengan mendukung Prabowo-Gibran dan mengubah nama menjadi Jenderal Muda 08 usai menyaksikan debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar pada Minggu (7/1) kemarin.
Dalam debat itu, ia menilai Prabowo justru diserang secara personal oleh kedua capres lainnya. Padahal, kata dia, hal tersebut tidak ada kaitannya dengan materi debat Pilpres ketiga.