WahanaNews.co, Jakarta - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki peran yang besar dalam kesuksesannya memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Prabowo, pengalamannya yang dua kali dikalahkan oleh Presiden Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019 membuat ia memutuskan untuk belajar bersama ayah dari Gibran Rakabuming Raka itu.
Baca Juga:
Era Baru Kendaraan Dinas, Menteri dan Eselon 1 Akan Gunakan Maung Buatan PT Pindad
Prabowo mengaku bahwa Jokowi sangat teliti selama "mempersiapkan" dirinya dalam Pilpres 2024. Dalam pernyataannya, Menteri Pertahanan (Menhan) itu bahkan memuji ketelitian Jokowi berkali-kali.
"Saya harus sampaikan di sini betapa besar Pak Joko Widodo menyiapkan saya. Saudara-saudara sekalian, beliau seorang yang boleh saya katakan sangat teliti," kata Prabowo, dikutip dari detiknews, Minggu (28/4/2024).
"Beliau sangat teliti, mungkin karena itu saya kalah dua kali sama beliau," lanjutnya.
Baca Juga:
Retreat Kabinet di Magelang Lancar, PLN Sukses Amankan Listrik Secara Berlapis
Presiden terpilih berusia 72 tahun itu mengatakan, jika dua kali kalah maka tidak ada salahnya bagi seseorang untuk belajar dari orang yang menang.
Prabowo juga menyebut bahwa ia merasa dipersiapkan secara serius oleh Presiden Jokowi untuk maju sebagai Presiden Indonesia selanjutnya setelah belajar.
"Saya juga tidak kalah akal, kalau dua kali kalah, lebih baik kita belajar dari orang yang menang, tapi sampai sekarang pun beliau memperhatikan dan saya merasa saya disiapkan benar-benar," ujar Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo menghadiri Halalbihalal yang dilaksanakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Prabowo mengaku bahwa ia sedang merumuskan hingga belanja masalah sambil menunggu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.
"Saat-saat ini menunggu penyerahan mandat yang final tanggal 20 Oktober yang akan datang, masa ini kami gunakan sebenar-benarnya dan sesungguh-sungguhnya untuk menyiapkan diri," kata Prabowo.
"Kami belajar masalah, kami kumpulkan pada pakar, kami diskusi dengan semua unsur untuk kami rumuskan langkah-langkah sehingga tanggal Oktober nanti dengan penyerahan mandat tidak akan vakum, tidak akan ada waktu yang terbuang," sambungnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]