WahanaNews.co | Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani memaparkan, kandidat capres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto saat ini berebut suara pemilih Joko Widodo (Jokowi) di ajang Pilpres 2019 lalu.
Berdasarkan temuan SMRC, kata Saiful, dalam kurun satu tahun terakhir, tren dukungan pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 cenderung beralih ke Ganjar Pranowo.
Baca Juga:
Buntut Panjang Perselisihan Poltracking dan Persepi: Data Survei hingga Target Sanksi
"Meskipun demikian, dalam beberapa bulan terakhir, dukungan kepada Ganjar menurun dan Prabowo Subianto mulai naik," ujar Saiful dalam keterangannya, Jumat (3/6/2022).
Dari Mei 2021 hingga Maret 2022, selama empat kali survei SMRC, Ganjar merebut paling banyak pemilih Jokowi. Dari 32,8 persen di Mei 2021, sempat melonjak 40,6 persen di Desember 2021, dan terakhir 36,9 persen di Maret 2022.
Prabowo meraih 24,6 persen di Mei 2021, turun 22,4 di Desember 2021, dan naik lagi menjadi 26,3 persen di Maret 2022. Sementara Anies meraih 23,8 di Mei 2021, dan 20,8 persen di Maret 2022.
Baca Juga:
Edy-Hasan Kandas di Survei, PDIP Banyak Pilih Paslon Bobby-Surya
"Jadi trennya, Ganjar selalu unggul, kedua Prabowo, sementara Anies cenderung statis. Sekarang peperangan terjadi antara Prabowo dengan Ganjar. Antara Desember-Maret, Prabowo naik 4 persen dan Ganjar turun 4 persen," ungkap Saiful.
Menurut Saiful, preferensi pemilih Jokowi yang cenderung memilih Ganjar sebagai sesuatu yang wajar. Hal ini mengingat, basis pemilih Ganjar sama dengan basis pemilih Jokowi.
“Walaupun Ganjar belum dikenal luas, tetapi basis Ganjar ini sama dengan Jokowi. Keduanya kuat di Jawa Tengah. Ganjar sekarang Gubernur Jawa Tengah,” jelas doktor ilmu politik lulusan Ohio State University ini.
Prabowo, kata Saiful, mendapatkan limpahan suara pemilih Jokowi lebih banyak daripada Anies, padahal Prabowo adalah lawan Jokowi di Pilpres 2024. Hal tersebut disebabkan karena hubungan kedua tokoh dengan Jokowi.
"Meskipun tadinya lawan di pilpres, Prabowo belakangan bergabung di kabinet dengan Pak Jokowi,” katanya.
Yang menarik, kata Saiful, arah preferensi pemilih Jokowi jika Ganjar tidak maju di Pilpres 2024. Dengan data preferensi pemilih selama setahun terakhir ini, Saiful menduga suara pemilih Jokowi akan cenderung ke Prabowo daripada ke Anies Baswedan.
“Itu bisa dilihat dari tren empat bulan terakhir. Dari Desember 2021 ke Maret 2022. Prabowo mengalami kenaikan, dari 22,4 persen menjadi 26,3 persen. Sementara Anies cenderung statis,” tutur Saiful.
Saiful menambahkan, sampai saat ini belum muncul nama lain di bursa calon presiden 2024.
“Itu kenapa kita pilih tiga nama ini, karena tiga ini yang paling kompetitif. Sementara yang lain masih nol koma,” katanya. [rin]