"Oleh karena itu, di pilpres 2024, kan sudah ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). PAN akan senang dan bergembira jika Partai Demokrat dapat bergabung di KIB. Saya yakin kalau Golkar dan PPP tentu juga akan senang," imbuh Viva.
Lebih lanjut, Viva meyakini elektoral pasangan calon (paslon) yang diusung akan meningkat jika Demokrat bergabung ke dalam KIB.
Baca Juga:
Sejumlah Politis Senior Golkar Dorong Munaslub untuk Ganti Ketum Airlangga
"Karena dengan bergabungnya Partai Demokrat tentu akan menambah kekuatan politik dan peningkatan elektoral pasangan calon yang diusung KIB di pilpres 2024," kata Viva.
Demokrat Butuh Koalisi Besar
Diketahui, Partai Demokrat (PD) belum menentukan bahtera politiknya untuk bertarung di Pemilu 2024. Waketum PD Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menilai dibutuhkan koalisi besar untuk memenangkan 2024 dan menjalankan pemerintahan.
Baca Juga:
Tiga Nama Capres Muncul Gagalkan Koalisi Besar, PDIP Klaim PPP Tinggalkan Golkar dan PAN
Ibas mengungkapkan partainya masih membangun komunikasi dengan partai politik lain demi koalisi yang besar, tidak hanya satu atau dua partai. Di luar Demokrat, koalisi yang sudah terbentuk saat ini yakni Koalisi Indonesia Bersatu yang diawaki Golkar-PAN-PPP dan koalisi Gerindra-PKB.
"Saya yakin komunikasi politik tidak bisa berhenti ke satu dua partai, kita ketahui dari masa periode ke periode, koalisi yang besar pun dibutuhkan. Karena setelah terjadinya pemerintahan di akan datang, ya tentu koalisi-koalisi juga membutuhkan tenaga dan energi yang lebih luas," kata Ibas kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8) lalu.
Menurut Ibas, pemerintahan ke depan butuh gabungan beberapa partai. Sementara kondisi politik jelang 2024, menurut Ibas, masih misteri dan masih cair, bahkan bisa ditentukan di hari-hari terakhir pendaftaran capres-cawapres.