"Maksud saya dia harus langsung bertanggung jawab ke Pak Jokowi, tidak punya atasan lain," kata anggota Komisi III DPR Fraksi PDI-P itu.
Johan Budi pun menanggapi soal namanya yang disebut layak mengisi posisi jubir presiden.
Baca Juga:
Masih Terseok, Arteria Dahlan dan Johan Budi Terancam Gagal Raih Kursi Legislatif
Namun ia mengatakan lebih baik bukan dia yang menjadi jubir presiden karena sudah pernah.
"Saya kan sudah pernah jadi jubirnya Pak Jokowi. Ya sebaiknya orang lain, jangan saya," kata Johan Budi.
Adapun sebelumnya sejumlah pihak menilai Presiden Jokowi perlu menunjuk seorang jubir pengganti Fadjroel untuk membantu presiden mengkomunikasikan gagasan dan kebijakannya ke masyarakat.
Baca Juga:
Minta Penegak Hukum Nakal Dipidanakan, Komisi III DPR: Tak Cukup Dimutasi dan Disanksi Etik!
Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, berpandangan, Presiden Jokowi perlu menunjuk jubir yang baru untuk menggantikan Fadjroel Rachman.
Kamhar mengatakan, jubir presiden merupakan jabatan yang penting agar kebijakan-kebijakan pemerintah dapat dikomunikasikan dengan baik.
"Kita tentunya tak ingin publik mendapatkan kesimpangsiuran informasi dan mendapatkan tontonan jika pernyataan Presiden dianulir atau berbeda dengan kementrian dan lembaga atau sebaliknya, karena tak adanya koordinasi informasi," kata Kamhar. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.