WahanaNews.co | Pengacara Yusril Ihza Mahendra mengaku prihatin terhadap tindakan politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik, seperti orang yang kehabisan akal karena terus menerus menyerangnya belakangan ini.
Hal itu ia sampaikan merespons pernyataan Rachland yang mengungkit bantuan Demokrat untuk mengusung anaknya, Yuri Kemal Fadlullah, menjadi peserta di Pilkada Belitung Timur pada 2020 lalu.
Baca Juga:
Dugaan Pemalsuan Dokumen PBB, Yusril Diadukan ke Bareskrim
Yusril pun menyebut nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Seperti kata Pak SBY, ‘Saya prihatin.’ Saya juga, Pak. Prihatin dengan ocehan Rachland Nasidik ini, kayak orang kehabisan akal untuk ngomong," kata Yusril kepada wartawan, Selasa (28/9/2021).
Yusril menilai, Rachland seperti orang panik belakangan ini, usai dirinya menjadi pengacara empat eks kader Demokrat untuk menggugat AD/ART Partai Demokrat ke MA.
Baca Juga:
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari PBB, Fahri Bachmid Jadi Penjabat Ketum
Yusril menyarankan agar Rachland fokus menghadapi perkara gugatan ini daripada terus berbicara di media.
"Yang mengajukan permohonan perkara pengujian ke MA adalah 4 kader PD yang mereka pecat, bukan saya. Saya bukan pemohon. Saya advokat. Moeldoko juga bukan Pemohon," kata Yusril.
Terpisah, Sekjen Partai Bulan Bintang, Adriansyah Ferry Noor, membela Yusril terkait upaya Demokrat yang mengungkit kembali jasa mengusung anak Yusril di Pilkada.
Yusril sendiri masih berstatus Ketum PBB.
Afriansyah juga mengungkit bahwa Ketua Majelis Tinggi Demokrat, SBY, tak akan bisa menjadi Presiden jika tak dibantu oleh PBB pada tahun 2004 lalu.
"Kalau kita boleh ungkit lagi, 2004 PBB dukung SBY sebagai Capres,loh. Sebagai satu-satunya partai Islam, loh. Kalo gak ada PBB, belum tentu SBY jadi Presiden," kata Afriansyah.
Afriansyah lantas mengucapkan terima kasih kepada Demokrat yang sudah mengusung Yuri di Pilkada Belitung Timur.
Meski demikian, ia menilai, Yuri masih bisa maju kala itu meski tak mendapatkan dukungan dari Demokrat.
"Tapi, walaupun Demokrat gak ngasih dukungan, PBB Yuri kan sudah dapat 17 kursi dan melebihi kuota. Kalau Demokrat 1 kursi gak usung Pak Yuri juga gak ada masalah. Karena namanya politik, semua kita rangkul saat itu," ujar dia.
Sebelumnya, Rachland mempertanyakan alasan Yusril mau menjadi pengacara kader demokrat yang pro terhadap Moeldoko.
Ia menilai, Yusril sudah mendapat manfaat dari AD/ART Demokrat.
Yakni, saat Yuri Kemal Fadlullah menjadi peserta di Pilkada Belitung Timur pada 2020 lalu.
Kala itu, Yuri diusung Demokrat.
"Yusril sudah mendapat kemanfaatan dari AD/ART Demokrat saat ia memiliki kepentingan terhadap karir politik anaknya," kata Rachland, dalam keterangan tertulis, Selasa (28/9/2021). [qnt]