WahanaNews.co | Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PKS, Abdul Kharis Almasyhari, mengungkapkan, pihaknya akan mendatangi kediaman Jenderal Andika Perkasa pada Minggu (7/11/2021) sore ini.
Kunjungan akan diwakili oleh 2 orang dari masing-masing fraksi di Komisi I DPR.
Baca Juga:
Hadi Tjahjanto: Saya Doakan Jenderal Andika Aman dan Lancar
"Jam 16.00 Insya Allah," ujar Kharis, saat dikonfirmasi wartawan.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka verifikasi faktual sebagai bagian dari rangkaian uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Andika.
"Verifikasi faktual direncanakan dilakukan setelah RDPU (Rapat Dengar Pendapat Umum) pada hari Minggu, 7 November 2021," kata Meutya, Sabtu (6/11/2021).
Baca Juga:
Pesan Perpisahan Marsekal Hadi Tjahjanto: Tak Ada Kata Menyerah bagi NKRI!
Secara terpisah, anggota Komisi I DPR, Syaifullah Tamliha, menambahkan, kunjungan Komisi I DPR ke kediaman Andika itu bertujuan untuk mengetahui langsung rumah yang dimiliki Andika, serta menjalin kedekatan.
"Kita lihat rumahnya bagaimana, kan gitu, apa sesuai dengan laporan kekayaan yang disampaikan. Kemudian, ya supaya lebih familiar, dalam hal ini dengan Komisi I," ujar Tamliha.
Kemarin, ditemui usai uji kelayakan di Komisi I DPR, Andika menjawab beberapa isu yang ditanyakan para awak media.
Lantas, bagaimana sikap Jenderal Andika Perkasa soal isu terkait lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di tubuh TNI?
"Sesuai aturan saja. Pokoknya, enggak boleh mengambil keputusan tidak sesuai aturannya," kata Andika.
Soal isu LGBT di TNI secara umum, Andika bakal mengambil keputusan sesuai aturan yang ada.
"LGBT pun ada aturannya," ucapnya.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abdul Kharis Almasyhari, menambahkan, parlemen yakin TNI dibawah pimpinan Jenderal Andika Perkasa akan lebih profesional.
Meskipun masa jabatan Panglima TNI kali ini bakal terbilang cukup singkat, yakni 13 bulan, sebelum kemudian memasuki masa pensiunnya.
"Saya yakin, Pak Andika, dalam masa yang 1 tahun 1 bulan ini, dia akan mampu untuk membawa TNI menjadi lebih profesional," ujar Kharis.
Panglima TNI diharapkan dapat menjaga kedaulatan negara, baik yang bersifat Operasi Militer maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP), seperti penanganan pandemi Covid-19.
Kharis pun mengungkap, setidaknya ada tiga antangan bagi Jenderal Andika Perkasa ke depannya saat resmi menjabat Panglima TNI.
"PR yang pertama menyangkut profesionalitas. Kedua, tingkat kesejahteraan prajurit. Ketiga, saya kira modernisasi alutsista juga sangat diperlukan," katanya.
"Di samping juga perlunya peningkatan untuk kerja sama dengan militer-militer negara lain dalam rangka meningkatkan skill, wawasan dan juga persahabatan dengan negara lain," jelas dia. [dhn]