WahanaNews.co | Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak nekat dan tanpa rasa takut menembus pedalaman Papua Tengah, Papua.
Area tersebut merupakan bekas sarang atau zona merah Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) di Intan Jaya. Di sana, Maruli disambut Raja Aibon Kogila.
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
Nama asli Raja Aibon Kogila adalah Letkol Inf Ardiansyah. Perwira pasukan elite ini didapuk sebagai Komandan Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Karawang, Jawa Barat, pada 20 Januari 2021. Raja Aibon resmi menggantikan seniornya Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo.
Penunjukan sebagai orang nomor satu di Pasukan Tengkorak telah melejitkan karier Raja Aibon. Danyonif merupakan jabatan untuk pos letkol. Sementara Aibon sebelumnya berpangkat mayor dan menduduki jabatan sebagai PS Kasmin Kostrad. Dalam rekam jejaknya, dia juga pernah menyandang jabatan Wadanyontar Dewasa Mentar Akmil.
Melansir Sindonews, Raja Aibon Kogila dan para Ksatria Tengkorak dikerahkan ke Papua pada Agustus 2022. Upacara pelepasan pasukan dari markas di Teluk Jambe turut dihadiri Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak telah malang-melintang di medan tempur. Sejak perang kemerdekaan melawan upaya kembalinya Belanda menguasai Indonesia, Pasukan Tengkorak juga menghadapi beragam aksi pemberontakan di dalam negeri.
Pasukan Tengkorak terlibat dalam operasi penumpasan DI/TII dan penyelamatan Panji SIliwangi pada 1949, juga Operasi PRRI/Permesta pada 1950, Operasi Dwikora pada 1964-1965, penumpasan G30S/PKI tahun 1965, penumpasan PGRS PARAKU Kalbar tahun 1968, hingga penumpasan Gerakan Aceh Merdeka pada 2002.
Pasukan Tengkorak juga dikirim ke Timor Timur dalam Operasi Seroja. Pasukan bertugas pada 1976-1977, 1980-1981, 1986-1987, dan 1994-1995 sebelum akhirnya lepas dari Indonesia pada 1999.
Selain itu, Pasukan Tengkorak juga ditugaskan dalam misi internasional sebagai pasukan perdamaian PBB. Mereka terlibat Operasi Perdamaian di Kamboja sebagai Pasukan Garuda XII-A sampai dengan C pada 1992, Operasi Perdamaian di Lebanon sebagai Pasukan Garuda XXIII-A pada 2006-2007, juga Operasi Perdamaian di Lebanon pada 2015-2016.
Selama berada di Papua, Raja Aibon Kogila melakukan berbagai langkah. Tak hanya Raja Aibon dan Ksatria Tengkorak yang berani memburu komplotan teroris/separatis KKB, mereka juga terus mengobarkan human touch masyarakat Papua, khususnya di Intan Jaya.
Pasukan Tengkorak bahkan mampu membangun rumah produksi tempe. Rumah produksi ini merupakan bagian dari implementasi ketahanan pangan yang menjadi salah satu prioritas pemerintah.
Selain itu, Intan Jaya yang dulu menjadi salah satu pusat penebar teror KKB Papua kini berada di bawah kendali TNI. Kehidupan masyarakat juga kembali normal.
Kunjungan Pangkostrad, Letjen Maruli Simanjuntak, ke pedalaman Papua, hingga tiba di eks sarang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, patut disambut dan menyemangati para anggotanya.
Jenderal bintang 3 lulusan Akademi Militer 1992 ini mendatangi langsung Kampung Mamba dan Kampung Zoambili, di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Kamis (2/3/2023). Untuk diketahui, dua kampung ini dulunya dikenal sebagai salah satu basis KKB.
Pangkostrad hadir didampingi Danrem 173/Praja Vira Baraja Brigjen TNI Sri Widodo. Kendati menembus zona merah KKB, Maruli dan rombongan begitu tenang saat menemui para Ksatria Tengkorak di bawah pimpinan Raja Aibon Kogila. Dia juga menyampaikan pesan agar para anggotanya tak pernah putus semangat.
Maruli menyebut, tugas utamanya adalah mengamankan pembangunan untuk menyejahterakan masyarakat. Di luar tugas-tugas tersebut, pihaknya mengupayakan berbagai fasilitas umum secara swadaya
"Seperti taman bermain dan jaringan air bersih, sehingga masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan. Mudah-mudahan ini dapat mempercepat proses pembangunan," kata Maruli. [afs/eta]