Sumut. WahanaNews.co, Medan - Sebuah survei terbaru tentang Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) untuk Pemilihan 2024 telah dirilis oleh lembaga survei Vote Institute.
Hasil survei ini mengejutkan banyak pihak karena menempatkan Muhammad Bobby Afif Nasution, Wali Kota Medan saat ini, sebagai calon yang paling diminati oleh masyarakat.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
Survei yang melibatkan 1.800 responden dari 33 kabupaten/kota di Sumut menunjukkan bahwa dari 21 tokoh yang disebutkan, Bobby Nasution mengungguli kandidat lain seperti Ahok dan Edy Rahmayadi dalam hal popularitas dan elektabilitas.
Menurut pengamat Vote Institute, Hanim, Bobby Nasution memiliki angka popularitas tertinggi sebesar 21,4 persen, bahkan tanpa bantuan showcard.
Sementara itu, elektabilitasnya mencapai 35,2 persen per Mei 2024, jauh melampaui calon-calon lain.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
Ketertarikan utama masyarakat terhadap Bobby Nasution tidak hanya terkait statusnya sebagai menantu Presiden Jokowi, tetapi lebih kepada kinerjanya sebagai Wali Kota Medan yang diingat oleh sekitar 27,5 persen responden. Sekitar 23,3 persen responden juga mengaitkan figurnya dengan Presiden Jokowi.
Hasil survei ini menunjukkan bahwa Bobby Nasution dipercaya mampu memimpin Provinsi Sumatera Utara ke depan karena popularitas dan elektabilitasnya yang tinggi, serta kinerja dan figur yang dikenal baik oleh masyarakat.
Bobby Nasution dikenal sebagai figur tegas dan berwibawa, karena ini sudah terlihat kinerjanya yang merakyat dan mau menerima aspirasi rakyat.
Konon, keterkaitan dengan Jokowi juga menjadikan eletabiltas Bobby Nasution tinggi karena kedekatan dengan pusat membuat potensi pembangunan di Sumut akan lebih mulus.
"Hal yang bisa dijelaskan dari survei bahwa ada kaitan antara kepuasan terhadap Jokowi dan elektabilitas Bobby Nasution. Sebanyak 76 persen pemilih Bobby Nasution adalah orang-orang yang puas dengan kinerja Jokowi," papar dia, melansir Tribunnews, Senin (3/6/2024).
Lantas apa hal utama yang membuat Bobby Nasution unggul dari tokoh lain?
Ternyata pemilih menyukai beberapa karakter kepemimpinan, yang tampaknya ada pada figur Bobby Nasution.
"Karakter seperti tegas dan berwibawa jadi pertimbangan utama pemilih Sumut. Selain itu, hasil survei juga menunjukkan bahwa figur ini masih dianggap jujur dan bebas dari korupsi, serta merakyat. Itu yang jadi poin utama keunggulan Bobby dibanding figur lain," ungkap Hanim.
Ditemukan juga pada survei tersebut, bahwa generasi muda di Sumatera Utara sangat tertarik untuk memilih Bobby Nasution yang juga masih berusia muda.
"Dibandingkan bakal calon lain, pemilih muda memang cenderung memilih figur Bobby Nasution. Akan tetapi ada kecenderungan persentase pemilih Bobby Nasution menurun pada mereka yang berusia 55 tahun ke atas," tutur Hanim lagi.
Berikut reaksi Bobby Nasution soal Basuki Tjahja Purnama atau dikenal dengan Ahok yang dikabarkan maju di Pilgub Sumut 2024.
Dalam pernyataannya, Bobby Nasution mengatakan akan terbuka dengan isu tersebut.
Bahkan Bobby Nasution juga menyambut baik kabar majunya Ahok di Pilgub Sumut.
"Ya gapapa, bagus (isu Ahok maju Pilgub Sumut),"jelasnya, Senin (27/5/2024)
Dijelaskan Bobby Nasution, majunya dirinya menjadi Pilgub Sumut bukan mencari lawan.
"Saya selalu sampaikan saya bukan mencari siapa lawan siapa. Dalam Pilkada ini, siapa yang mau maju di Sumut, dari partai manapun silahkan," terangnya.
Diketahui, Isu Eks Gubernur DKI Jakarta akan diusung PDIP menjadi calon Gubernur Sumut ini mencuat memang bukan tanpa alasan.
Sebab, ada hubungan yang memanas antara Bobby dan PDIP.
Di sisi lain, Kamhar menghormati Ahok yang sudah masuk bursa cagub Sumut.
Baginya, hal tersebut merupakan hak politik eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Silahkan saja Pak Ahok masuk bursa Cagub Sumut, itu hak politik beliau. Kami tak ingin mengomentari lebih jauh," pungkasnya.
Bobby dinilai mengkhianati PDIP dengan mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 lalu. Padahal, saat itu, Bobby merupakan kader PDIP yang mengusung Ganjar-Mahfud.
Usai gonjang-ganjing ini, Bobby pun di-blacklist dari PDIP.
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meramaikan bursa bakal calon gubernur Sumut.
Nama Ahok digaungkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Bagiamana respons partai lain?
Setelah PAN, kini giliran partai Demokrat yang menolak mengusung Basuki Tjahja Purnama alias Ahok menjadi bakal calon gubernur Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Partai berlambang mercy itu sudah memiliki kandidat lain yang didukung.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan pihaknya kini sudah sepakat untuk mengusung Bobby Nasution yang juga kini sudah menjadi kader Gerindra.
"Saat ini sudah semakin mengarah dan mengerucut untuk mengusung Kader Partai Gerindra Bobby Nasution," kata Kamhar saat dikonfirmasi, Minggu (26/5/2024).
Ia menyatakan bahwa Demokrat ingin melanjutkan koalisi bersama koalisi Indonesia maju yang sudah memenangkan Prabowo-Gibran.
Khususnya, kata dia, dalam perhelatan pemilihan gubernur di 38 provinsi.
"Partai Demokrat telah berkomitmen untuk senantiasa selaras dengan Koalisi Indonesia Maju di tingkat pusat pada pilkada serentak mendatang, utamanya pada Pemilihan Gubernur," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan dirinya menunggu penugasan dari PDIP untuk maju sebagai bakal calon gubernur (Cagub) Sumatera Utara (Sumut).
"Tunggu tugas saja," kata Ahok saat ditemui di arena Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
Ahok mengakui jika dirinya diusulkan untuk maju di Pilkada Sumut. Namun, dia menyebut keputusannya ada di DPP PDIP.
"Ya kita terima kasih lah ya teman-teman dari DPD Sumut minta ke sana. Tapi kan kita kan keputusan semua kan bukan di kita," ujarnya.
Ahok disebut siap menjadi Cagub Sumut di Pilkada 2024 disampaikan Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon.
Rapidin mengaku sudah beberapa kali berkomunikasi dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Dengan Pak Ahok saya sudah dua kali berkomunikasi, 'Kalau Anda diterjunkan di Sumut siap enggak Pak Ahok?', 'Kalau sudah partai yang instruksikan, jangankan Sumut, ke Papua juga saya siap'. Itu jawaban kader sejati," kata Rapidin saat ditemui di arena Rakernas V PDIP.
Namun, dia menjelaskan hingga kini belum ada nama bakal calon gubernur yang pasti akan diusung PDIP di Sumatera Utara.
Rapidin menuturkan saat ini PDIP Sumatera Utara masih melakukan penjaringan dan penyaringan nama-nama yang akan diusung.
Menurutnya, sejumlah sosok eksternal juga ikut mendaftar agar didukung maju dalam Pilkada Sumatera Utara 2024.
Beberapa nama tersebut seperti Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023, yakni Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah alias Ijeck.
Sementara dari internal PDIP, Rapidin mengungkapkan ada Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.
"Semua digodok nama," ungkapnya.
Dia menerangkan PDIP bisa mengusung sendiri bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara di 2024.
Sebab, partai berlambang banteng moncong putih itu mempunyai lebih dari 20 persen kursi DPRD Sumatera Utara.
Meski demikian, Rapidin menyatakan PDIP tetap akan membuka pintu kerja sama dengan semua partai politik.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]