WahanaNews.co | Menko Polhukam Mahfud MD minta Anggota DPR Komisi III DPR RI F-Demokrat Benny K Harman dan Arteria Dahlan dari Fraksi PDIP untuk hadir langsung dalam rapat soal transaksi janggal Rp349 triliun di kementerian keuangan.
Mahfud berharap DPR tak mengundur lagi rapat tersebut, yang rencananya mengundang dirinya.
Baca Juga:
Menko Polhukam Pastikan Layanan PDNS 2 Kembali Normal Bulan Ini
Selain Benny dan Arteria, Mahfud juga mengharapkan kehadiran Arsul Sani dari Fraksi PPP dalam rapat itu. Mahfud minta ketiganya tak mencari-cari alasan untuk absen di rapat tersebut.
"Bismillah. Mudah-mudahan Komisi III tidak maju mundur lagi mengundang saya, Menko Polhukam/Ketua KNK-pp-TPPU. Saya sudah siap hadir. Saya tantang Benny K. Harman juga hadir dan tidak beralasan ada tugas lain. Begitu juga Arteria dan Arsul Sani. Jgn cari alasan absen," kata Mahfud dalam cuitannya di akun Twitter resminya, @mohmahfud.
Mahfud memang berulang kali menyinggung soal transaksi janggal Rp349 triliun di lingkungan Kemenkeu. Dia menyebutkan siap buka-bukaan dengan DPR soal transaksi mencurigakan yang diungkapkannya.
Baca Juga:
Satgas dan Menkominfo harus Didukung untuk Berantas Judi Online
Meski begitu, Mahfud menyebut transaksi gemuk itu bukan korupsi. Tapi lebih mengarah pada tindak pidana pencucian uang.
"Ini bukan laporan korupsi, tapi laporan tentang dugaan TPPU yang menyangkut pergerakan transaksi mencurigakan. Saya waktu itu sebut Rp300 triliun, sesudah diteliti lagi transaksi mencurigakan itu, ya lebih dari itu Rp349 triliun mencurigakan," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, melansir CNN Indonesia, Minggu (26/3/2023).
Rapat dengan DPR soal transaksi janggal Rp349 triliun itu telah batal dua kali. Mulanya, rapat tersebut dijadwalkan akan digelar pada Senin (20/3), kemudian diundur menjadi Jumat (24/3). Saat itu Mahfud disebut tengah terbang ke Papua untuk kunjungan kerja.