WAHANANEWS.CO, Jakarta - Saat ini, tiga perwira tinggi (Pati) TNI AD berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) dipercaya mengemban tugas sebagai Panglima Divisi Infanteri Kostrad.
Dua di antaranya merupakan teman seangkatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak di Akademi Militer (Akmil).
Baca Juga:
Profil Brigjen TNI Franz Yohannes Purba, Direktur Lembaga SECAPA Angkatan Darat
Mayjen merupakan salah satu pangkat dalam golongan perwira tinggi TNI, berada satu tingkat di atas Brigadir Jenderal (Brigjen) dan satu tingkat di bawah Letnan Jenderal (Letjen).
Pangkat ini ditandai dengan dua bintang di pundak pemiliknya, sehingga sering disebut sebagai jenderal bintang dua.
Pangkat Mayjen tidak hanya digunakan oleh TNI AD, tetapi juga oleh perwira tinggi dari Korps Marinir TNI AL. Bedanya, perwira tinggi Marinir memiliki tambahan kode (Mar) di belakang pangkatnya, seperti Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi yang menjabat sebagai Komandan Korps Marinir.
Baca Juga:
Perkuat Pertahanan dan Ekonomi, KSAD Maruli Simanjuntak Sebut TNI AD Siapkan 100 Batalyon Baru
Saat ini, terdapat 131 perwira tinggi TNI berpangkat Mayjen, yang terdiri dari 121 Pati TNI AD dan 10 Pati TNI AL dari Korps Marinir.
Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri Kostrad.
Melansir Sindonews, inilah profil ketiganya.
1. Mayjen TNI Novi Rubadi Sugito
Mayjen TNI Novi Rubadi Sugito saat ini menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad. Ia merupakan lulusan Akmil 1992 dan satu angkatan dengan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak.
Novi Rubadi Sugito mulai menjabat sejak 19 Agustus 2024, menggantikan Mayjen TNI Rudi Puruwito yang dipindahtugaskan sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih.
Pengangkatannya tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/851/VII/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI, yang ditetapkan pada 24 Juli 2024.
Dalam perjalanan kariernya, Novi telah menduduki berbagai jabatan strategis, seperti Danyonif Linud 330/Tri Dharma, Dandim 0621/Kabupaten Bogor (2012—2013), serta Aspers Danpaspampres (2015).
Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Aspers Kasdam V/Brawijaya, Paban III/Binkar Spers Mabes TNI, Pamen Sopsad, dan Pamen Denma Mabesad.
Kariernya semakin berkembang saat dipercaya sebagai Aster Kaskostrad. Ia juga pernah bertugas di wilayah timur Indonesia sebagai Danrem 152/Babullah (2021—2023) di bawah Kodam Pattimura, sebelum menjabat sebagai Pa Sahli Kasad Tk. II Bidang Sosbud, lalu Kasdivif 1/Kostrad. Kini, ia mengemban amanah sebagai Pangdivif 1/Kostrad.
2. Mayjen TNI Susilo
Mayjen TNI Susilo dipercaya sebagai Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad sejak 8 Oktober 2024. Lulusan Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri (Kostrad) ini menggantikan Mayjen TNI Anton Yuliantoro yang kini bertugas sebagai Staf Ahli Tingkat III KSAD Bidang Komunikasi Sosial.
Susilo dilantik sebagai Pangdivif 2/Kostrad berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1080/IX/2024 tanggal 11 September 2024.
Kenaikan pangkatnya menjadi Mayjen TNI merupakan bagian dari promosi jabatan yang diterimanya.
Pria kelahiran Rembang, 10 Desember 1969 ini memiliki rekam jejak yang mengesankan di dunia militer.
Ia pernah menjabat sebagai Dandim 0818/Kabupaten Malang-Batu, Danrindam IV/Diponegoro, Danrem 051/Wijayakarta, Kasdivif 3/Kostrad, hingga Kasdam VI/Mulawarman. Sebelum diangkat sebagai Pangdivif 2/Kostrad, Susilo sempat bertugas sebagai Kakordos Seskoad.
3. Mayjen TNI Bangun Nawoko
Mayjen TNI Bangun Nawoko saat ini menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad.
Sama seperti Mayjen Novi Rubadi Sugito, ia juga merupakan lulusan Akmil 1992 dari kecabangan Infanteri (Kostrad), yang berarti satu angkatan dengan KSAD Maruli Simanjuntak.
Bangun resmi menjabat sebagai Pangdivif 3/Kostrad sejak 17 April 2024, menggantikan Mayjen TNI Choirul Anam yang dipindahtugaskan sebagai Ir Kostrad.
Keputusan pengangkatannya tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/329/III/2024 tanggal 22 Maret 2024.
Karier militer Bangun Nawoko terbilang cemerlang. Pria kelahiran Temanggung, 10 Februari 1969 ini pernah menduduki berbagai posisi penting, seperti Danyonif 621/Antang, Dandim 1008/Tanjung, Kasbrigif Linud 18/Trisula/Kostrad, Danbrigif 13/Galuh/Kostrad, Asops Kasdivif 1/Kostrad, serta Asops Kasdam XVII/Cenderawasih.
Sebagai prajurit berpengalaman, Bangun pernah terlibat dalam Operasi Seroja pada 1994 dan 1996. Ia juga sempat menjabat sebagai Danrem 083/Bhaladika Jaya sebelum dipindahkan menjadi Paban II/Binlat Sopsad, lalu menjabat sebagai Danrem 174/Anim Ti Waninggap.
Pemilik kualifikasi Para Raider dan Cakra Kostrad ini kemudian dipercaya sebagai Waasops Kasad Bidang Renops sebelum akhirnya dilantik sebagai Pangdivif 3 Kostrad.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]