Effendi mengatakan kerap melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah dan melihat prajurit TNI menjaga pertahanan. Effendi menginginkan alutsista, logistik, hingga kesejahteraan TNI ditingkatkan.
"Lapor ketidaksiapan karena ini, begitu dong. Jangan kita hanya untuk memenuhi event abstrak, event yang selalu sifatnya seremonial, enak didengar, tapi kenyataannya," imbuhnya.
Baca Juga:
Bereskan Sampah di Pantai Kedonganan, TNI Bergerak, Kerahkan Personil
Presiden Jokowi sebelumnya menyapa prajurit TNI di sejumlah tempat penugasan dalam rangka peringatan HUT ke-76. Jokowi menerima laporan bahwa ada kapal-kapal China dan Amerika Serikat melintas di Natuna.
Momen Jokowi menyapa para prajurit TNI itu disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/10). Awalnya Laksamana Pertama TNI Dato Rosman selaku Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada 1 melaporkan jumlah personel dan kondisi perairan Natuna ke Jokowi.
"Izin melaporkan bahwa situasi perairan Laut Natuna dan sekitarnya saat ini dalam keadaan aman dan kondusif, saat ini saya berada di atas KRI Multatuli 561 sebagai kapal markas Guspurla Koarmada 1 yang saat ini sedang melaksanakan operasi siaga tempur laut dengan kekuatan 6 KRI," kata Dato.
Baca Juga:
Tersandung Kasus Penipuan Rp 8 Miliar di Batam, Oknum TNI AL Justru Naik Pangkat
"Mohon izin, Bapak Presiden, kami laporkan juga bahwa seluruh prajurit saat ini dalam keadaan sehat walafiat dengan semangat motivasi dan dedikasi pengabdian yang tinggi untuk menjaga dan menegakkan kedaulatan maritim di seluruh wilayah nasional yurisdiksi Indonesia," sambung Dato.
Setelah itu, Jokowi bertanya ada-tidaknya kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia. Dato menjawab ada kapal China dan Amerika Serikat yang masuk untuk melaksanakan lintas laut internasional.
"Siap, Bapak Presiden, untuk hari ini ada kapal yang masuk, namun dia melaksanakan lintas laut internasional dan dalam keadaan aman, yaitu kapal-kapal dari China dan kapal-kapal dari Amerika, dan semua dalam keadaan aman dan kondusif," jawab Dato.