WAHANANEWS.CO, Garut - Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, mengungkapkan bahwa ledakan di lokasi pemusnahan amunisi di Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, melibatkan berbagai jenis perangkat militer.
“Informasi sementara yang kami terima, amunisi yang meledak terdiri dari berbagai jenis. Ada amunisi kaliber kecil, kaliber besar, munisi pistol, granat tangan, mortir, hingga kaliber 5.56 dan 7.62,” kata Kristomei, Selasa (13/5/2025).
Baca Juga:
13 Tewas dalam Ledakan Maut Amunisi Usang di Garut, Ini Daftar Namanya
Kristomei tidak merinci jumlah total amunisi yang diledakkan dalam insiden tersebut, namun menegaskan bahwa semua amunisi memiliki masa kedaluwarsa dan wajib dimusnahkan setelah masa pakainya habis.
“Jika terlalu lama disimpan, amunisi bisa membahayakan. Karena itu, pemusnahan rutin dilakukan untuk mencegah risiko ledakan tidak terkendali,” jelasnya.
Ia menyebut pemusnahan rutin sudah dilakukan di kawasan Garut, dengan prosedur yang mengacu pada standar keamanan.
Baca Juga:
Ledakan Maut Saat TNI Musnahkan Amunisi Usang, 13 Orang Tewas di Garut
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi, Kolonel Inf Mahmuddin, menjelaskan bahwa pemusnahan dilakukan di tiga lubang yang telah disiapkan.
“Pemusnahan pertama dan kedua berjalan sesuai prosedur. Namun saat tim menyusun detonator di lubang ketiga, tiba-tiba terjadi ledakan,” ujar Mahmuddin.
Ledakan mendadak itu menewaskan 13 orang, terdiri dari empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil. Saat ini, penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti insiden tragis tersebut.
“Kami masih menginvestigasi secara menyeluruh dan akan menyampaikan hasilnya setelah selesai,” tambah Mahmuddin.
Seluruh korban telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk, Garut.
Empat anggota TNI yang meninggal:
Kolonel Cpl Antonius Hermawan – Kepala Gudang Pusat Munisi III Puspalad
Mayor Cpl Anda Rohanda – Kasi Administrasi Gudang Pusat Munisi III
Koptu Eri – Anggota Gudpusmu III Puspalad
Pratu Aprio – Anggota Gudpusmu III Puspalad
Sembilan warga sipil yang turut menjadi korban:
Agus bin Kasmin
Ivan
Anwar bin Iman
Iyus Ibing
Dadang
Rizal
Rustiawan
Endang
Toto.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]