WahanaNews.co | Sejumlah calon jamaah haji tahun 2023 di Kabupaten Majalengka berencana mengundurkan diri akibat dampak dari kenaikan ongkos naik haji (ONH) yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat.
Diketahui, Pemerintah berencana akan menaikan ONH menjadi Rp 69,1 juta, yang sebelumnya di tahun 2022 hanya dikisaran Rp 39,8 juta. Kenaikan ONH tersebut hampir 100 persen atau sekitar Rp 29 juta.
Baca Juga:
Kementerian PU Siap Hadapi Mobilitas Masyarakat Saat Nataru 2025
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR RI asal Partai Golkar dari dapil Sumedang, Majalengka dan Subang (SMS) Itje Siti Dewi Kuraesin mengatakan jika pihaknya mengaku resah dan menolak rencana dari pemerintah untuk menaikan ONH.
“Dari komisi VIII kita menolak. Dalam waktu dekat, kami juga akan pergi umroh sekaligus akan melihat secara langsung apa yang menyebabkan ONH ini naik,” ujarnya saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Sumedang, baru-baru ini.
Itje juga mengaku, pihaknya bersama komisi VIII tengah berupaya untuk dapat menekan biaya haji agar tidak melonjak naik.
Baca Juga:
Pj Bupati Abdya Sunawardi Hadiri Rapat Kerja dan Dengar Pendapat DPR RI
“Kita sedang mengurus itu. Sekarng belum ada keputusan dulu, nanti Februari setelah datang dari umroh baru akan dibahas secara resmi berapa biaya haji,” ungkap Itje.
Sebelumnya, rencana pemerintah menaikan ONH yang ditanggung oleh jemaah di tahun 2023 ini cukup memberatkan para calon jemaah haji. Seperti yang dikeluhkan sejumlah calon jemaah haji asal Majalengka, Jawa Barat. Bahkan, ada sejumlah calon jemaah haji yang mengundurkan diri jika ONH di tahun 2023 naik.
Salah satu calon jemaah haji asal Majalengka Daman mengatakan, sejumlah rekannya tidak hadir untuk melaksanakan tes kesehatan, karena pesimis untuk menunaikan ibadah haji jika ONH naik.
“Beberapa orang tidak hadir dalam pemeriksaan kesehatan, karena sakit hati dengan rencana ONH akan dinaikan, sekarang Rp 69 juta ga tau pak lah,” ungkapnya.
Daman meminta, pemerintah untuk mempertimbangkan kenaikan ONH di tahun 2023 ini. Pasalnya, sejumlah jemaah telah melunasi ONH dengan nominal di tahun sebelumnya.
“Saya kira cukup memberatkan masyarakat, karena kenaikannya itu cukup signifikan, tolong pertimbangkan kami-kami yang sudah lunas membayar ongkos naik haji,” ujarnya.
Sementara itu, Daman juga menuturkan, dirinya telah menunggu 3 tahun untuk berangkat menunaikan ibadah haji. Namun merasa berat jika saat akan berangkat haji, tiba-tiba biayanya naik.
“Kami sudah menunggu sejak tahun 2020, sudah 3 tahun kami tertunda dan insya allah tahun ini berangkat, berat jika tiba-tiba ONH naik di tahun ini,” tuturnya. [sdy]