“Pesawat tempur Rafale direncanakan akan memperkuat TNI Angkatan Udara. Kehadirannya menjadi bagian dari program modernisasi Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) untuk meningkatkan daya tangkal serta kesiapan tempur TNI AU,” kata Nyoman.
Rafale merupakan jet tempur buatan Dassault Aviation dan menjadi bagian dari kontrak pengadaan yang telah diteken pemerintah Indonesia dalam kerangka peningkatan pertahanan nasional.
Baca Juga:
Indonesia Diam-diam Latih Pilot TNI AU di China dan Hidupkan Lagi Su-35 Rusia
Aksi terbang KSAU ini sekaligus menegaskan kesiapan TNI AU dalam menyambut kedatangan alutsista canggih.
Langkah ini juga sejalan dengan visi KSAU Marsekal Tonny Harjono dalam membangun TNI AU yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis (AMPUH).
Spesifikasi Rafale
Baca Juga:
Menhan Temukan Tantangan Baru Saat Tinjau SPPI di Lanud Kalijati
Mengutip data dari Air Force Technology, Rafale dilengkapi kokpit modern dengan sistem kendali hands-on throttle and stick control (HOTAS).
Pesawat ini memiliki panjang 15,3 meter, lebar sayap 10,9 meter, dan tinggi 5,3 meter. Berat lepas landas maksimum mencapai 24,5 ton.
Rafale memiliki kecepatan maksimal hingga 1,8 Mach (setara 750 knot), dengan jangkauan maksimum 3.700 km dan radius tempur hingga 1.850 km.