WAHANANEWS.CO, Jakarta - Langkah modernisasi kekuatan udara Indonesia kembali diperkuat dengan aksi simbolik yang dilakukan langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI M. Tonny Harjono.
Ia mendapat kesempatan untuk mencoba secara langsung jet tempur Rafale dalam sesi penerbangan familiarization flight di Robinson Air Force Base, Saint-Dizier, Prancis, pada Selasa (15/7/2025).
Baca Juga:
Indonesia Diam-diam Latih Pilot TNI AU di China dan Hidupkan Lagi Su-35 Rusia
Dalam penerbangan tersebut, KSAU didampingi oleh seorang penerbang tempur Angkatan Udara Prancis.
Selama berada di kokpit, Tonny merasakan langsung kelincahan manuver dan performa jet tempur Rafale, pesawat generasi 4.5 yang akan segera memperkuat armada TNI AU.
“Kegiatan ini terlaksana atas undangan Kepala Staf Angkatan Udara dan Antariksa Prancis, General Jérôme Bellanger, sebagai bagian dari upaya mempererat kerja sama pertahanan antara kedua angkatan udara,” jelas Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, pada Kamis (17/7/2025).
Baca Juga:
Menhan Temukan Tantangan Baru Saat Tinjau SPPI di Lanud Kalijati
Dalam foto yang dirilis Dispenau, tampak KSAU mengikuti briefing teknis secara serius sebelum terbang.
Ia mendengarkan penjelasan dari penerbang Prancis yang menggunakan spidol dan papan tulis untuk menjelaskan prosedur penerbangan Rafale.
Setelah pengarahan, KSAU mengenakan seragam penerbang khusus lengkap dengan helm, dan berfoto bersama tim Prancis sebelum mengudara.
“Pesawat tempur Rafale direncanakan akan memperkuat TNI Angkatan Udara. Kehadirannya menjadi bagian dari program modernisasi Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) untuk meningkatkan daya tangkal serta kesiapan tempur TNI AU,” kata Nyoman.
Rafale merupakan jet tempur buatan Dassault Aviation dan menjadi bagian dari kontrak pengadaan yang telah diteken pemerintah Indonesia dalam kerangka peningkatan pertahanan nasional.
Aksi terbang KSAU ini sekaligus menegaskan kesiapan TNI AU dalam menyambut kedatangan alutsista canggih.
Langkah ini juga sejalan dengan visi KSAU Marsekal Tonny Harjono dalam membangun TNI AU yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis (AMPUH).
Spesifikasi Rafale
Mengutip data dari Air Force Technology, Rafale dilengkapi kokpit modern dengan sistem kendali hands-on throttle and stick control (HOTAS).
Pesawat ini memiliki panjang 15,3 meter, lebar sayap 10,9 meter, dan tinggi 5,3 meter. Berat lepas landas maksimum mencapai 24,5 ton.
Rafale memiliki kecepatan maksimal hingga 1,8 Mach (setara 750 knot), dengan jangkauan maksimum 3.700 km dan radius tempur hingga 1.850 km.
Jet ini bisa membawa lebih dari 9 ton muatan di 14 hardpoints untuk versi AU dan 13 untuk versi AL.
Persenjataannya meliputi rudal udara-ke-udara seperti MICA, Sidewinder, ASRAAM, dan AMRAAM.
Untuk misi serangan darat, Rafale bisa membawa rudal seperti Apache, AS30L, ALARM, HARM, dan Maverick.
Adapun rudal anti-kapal yang bisa digunakan antara lain Exocet/AM39, Penguin 3, dan Harpoon. Rafale juga dilengkapi rudal SCALP, rudal jelajah dengan jangkauan lebih dari 300 km.
Setiap unit Rafale dibanderol sekitar 115 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,63 triliun, menjadikannya salah satu pesawat tempur paling mahal dan canggih yang akan memperkuat TNI AU.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]