WahanaNews.co | Mantan
Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sampaikan kritik keras pada Kepala
KSP Moeldoko yang terlibat manuver dalam gelaran kongres luar biasa (KLB)
Partai Demokrat di Deli Serdang.
Baca Juga:
Kababinkum TNI Buka Rapat Koordinasi Teknis Hukum TNI T.A. 2024
Uniknya, Gatot menyampaikan kritikan itu melalui nyanyian.
Nyanyian itu disampaikan Gatot melalui video yang
diunggahnya di Instagram resminya, Selasa (16/3/2021). Gatot awalnya berbicara
terkait moralitas TNI.
"Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak masyarakat
luas, para prajurit TNI dan purnawirawan TNI serta keluarganya semuanya untuk
menilai ini dengan jernih. Mengapa? Bahwa bagi prajurit, masalah moral bukan
sekadar ajaran tentang baik dan buruk," kata Gatot.
Baca Juga:
Tersambar Petir di Mabes TNI, Seorang Prajurit Meninggal Dunia
"Lebih dari itu adalah kondisi moral prajurit terkait
erat dengan kondisi mental yang membuat prajurit tetap berani, tetap
bersemangat, karena motivasi sungguh-sungguh pantang menyerah, tabah, sabar
dalam melaksanakan tugas pokoknya, apa pun rintangan yang dihadapi itulah yang
dikatakan moral," lanjutnya.
Gatot Nurmantyo kemudian menyatakan, untuk membentuk,
menjaga, dan memelihara moral TNI, ada upaya-upaya dari hal kepemimpinan,
yel-yel, hadiah hukuman, doa, hingga lagu-lagu. Gatot lalu menyanyikan lirik
lagi yang menurutnya benar-benar melekat dalam jiwa seluruh lulusan akademi TNI
di berbagai matra.
Lirik lagu yang dimaksud Gatot adalah 'Biar badan hancur
lebur kita kan bertempur membela keadilan suci kebenaran murni. Di bawah Dwi
Warna panji, kita kan berbakti mengorbankan jiwa dan raga membela Ibu Pertiwi.
Demi Allah Maha Esa kami nan bersumpah setia membela nusa dan bangsa tanah
tumpah darah'. Gatot menyebut dirinya mendapatkan lagu itu 40 tahun yang lalu
ketika di akademi militer.