Sangat
sering gempa-gempa besar terjadi di sepanjang Patahan Sumatera, rata-rata 1-2 kali gempa besar dalam satu dasawarsa.
Jalur
patahan ini banyak melewati daerah berpenduduk padat atau kota-kota cukup besar, seperti Bukit Tinggi dan Padang Panjang.
Baca Juga:
Banjir Landa Kota Binjai, Sejumlah TPS Ditunda Untuk Melakukan Pemungutan Suara
Kedua kota
tersebut pernah luluh lantak dihantam gempa pada tahun 1926.
Namun,
jalur patahan ini, di samping zona yang berbahaya, juga
memberikan keindahan alam tersendiri, seperti Danau Singkarak yang terbentuk
akibat pergerakan kerak bumi di antara dua segmen patahan.
Kota Banda
Aceh pun tak luput dilewati oleh Patahan Sumatera, sehingga apabila dilakukan rekonstruksi pembangunan setelah
bencana tsunami yang lalu, pemerintah harus memperhitungkan juga potensi bahaya
dari Patahan Sumatera yang di daratan ini.
Baca Juga:
Aktivis Alumni Mahasiswa Jakarta Raya Dukung Al Haris - Sani di Pilgub Jambi 2024
Untuk mempelajari
karakteristik tektonik dan potensi bencana dari Patahan Sumatera, kami sudah memetakan jalur gempa bumi dengan cukup detail dalam skala 1:50.000.
Gempa dan Tsunami
di Zona Subduksi Sumatera