WahanaNews.co, Jakarta - Setelah melakukan penerbangan, biasanya wisatawan sering merasa lelah, pusing atau seringkali menyebutnya jet lag. Ini alasannya.
Menurut Mayo Clinic, jet lag berarti gangguan tidur sementara yang bisa mempengaruhi siapa saja yang bepergian dengan cepat melintasi berbagai zona waktu. Jam internal tubuh kita tetap berada di satu zona waktu, sementara fisik kita melakukan perjalanan ke zona lain.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
Hal ini berlawanan dengan kepercayaan yang banyak diketahui orang, jet lag tidak disebabkan kurang tidur.
Melansir detikcom, berikut alasan traveler jet lag:
1. Dehidrasi
Baca Juga:
Otoritas Bandara Palu Buka Rute Baru Palu-Surabaya untuk Mudahkan Mobilitas
Bukan rahasia lagi kalau suasana udara di kabin pesawat sangat kering. Menurut The Points Guy, hal ini disebabkan oleh ketinggian. Namun juga karena sistem penyaringan pesawat yang tak bisa membuat udara selembab di daratan.
Ditambah lagi, konsumsi minuman berkafein atau beralkohol bisa membuat orang sering mengalami kulit kering, sakit kepala dan pusing.
2. Ketinggian dan Tekanan Pesawat