Chairul memulainya bisnisnya ketika ia kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Kisah perjalanan hidupnya diabadikan dalam buku berjudul Anak Singkong.
Kini perusahaan konglomerasi miliknya CT Corp, menjadi sebuah perusahaan yang membawahkan beberapa anak perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.
Baca Juga:
Harga CPO Naik Signifikan, Dorong Pertumbuhan Ekspor Indonesia
6. Hartono bersaudara
Ibarat air laut yang dalam, riak bisnis Grup Djarum bisa jadi tak terlihat mencolok dibandingkan dengan konglomerasi bisnis lain. Namun, diam-diam grup perusahaan milik Keluarga Hartono tersebut menjalankan sejumlah strategi di luar bisnis utama, yakni bisnis rokok.
Baca Juga:
Kejagung Geledah Kantor KLHK Terkait Dugaan Korupsi Kelapa Sawit Senilai Ratusan Miliar
Salah satu bisnis sampingan besar milik Grup Djarum namun tak banyak disorot publik Tanah Air adalah perkebunan kelapa sawit.
Grup Djarum memiliki kebun sawit yang sudah ditanami, seluas puluhan ribu hektare di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat yang berada di bawah bendera PT Hartono Plantation Agro (HPI Agro).
Tak cuma sawit, Grup Djarum juga mengembangkan HTI kayu di Kalimantan Timur. Grup perusahaan itu memiliki lahan seluas 20.000 ha yang sudah ditanami. Pengembangan bisnis itu untuk mendukung industri kertas.