WahanaNews.co, Jakarta - Materialism atau sifat matre merupakan sebuah kondisi di mana seseorang terlalu menghargai kepemilikan materi dan menganggap bahwa kebahagiaan dan kesuksesan diukur dari banyaknya harta benda yang dimiliki.
Sifat ini seringkali dianggap sebagai hal yang negatif dalam masyarakat karena dapat mendorong seseorang untuk berperilaku konsumtif dan egois.
Baca Juga:
Baby Jill, Sosok Miliarder Muda dengan Kerajaan Bisnis Fenomenal di Asia Timur
Sayangnya, sifat matre ini kerap kali ditemukan pada anak perempuan yang kemudian terbawa hingga mereka dewasa.
Terbentuknya sifat matre pada anak perempuan saat dewasa tidak terjadi begitu saja. Ada banyak faktor yang memengaruhi, baik dari lingkungan keluarga, pergaulan, hingga pengaruh media massa.
Orang tua seringkali menjadi aktor utama yang berperan besar dalam membentuk kepribadian anak, termasuk dalam hal ini adalah sifat matre.
Baca Juga:
Posisi Kosumen Tak Aman, FOMCA Dorong Pengetatan Regulasi Sektor Keuangan
Pola asuh yang salah dan kurangnya pengenalan tentang nilai uang sejak dini dapat menyebabkan anak perempuan tumbuh menjadi individu yang materialistis.
Lengkapnya, ini dia 6 penyebab anak perempuan jadi matre saat dewasa.
1. Pola asuh yang salah
Pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan dan memenuhi semua keinginan anak perempuan dapat menyebabkan mereka menjadi matre saat dewasa.
Anak yang terbiasa dimanjakan dan selalu mendapatkan apa yang diinginkan, cenderung memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi dalam hal finansial ketika dewasa.
2. Kurangnya pengenalan nilai uang
Jika sejak kecil anak perempuan tidak diajarkan bagaimana menghargai uang dan tidak dilibatkan dalam pengelolaan keuangan sederhana, mereka akan sulit menghargai nilai uang saat dewasa.
Hal ini dapat membuat mereka menjadi individu yang matre dan hanya mengejar gaya hidup mewah.
3. Pengaruh lingkungan
Lingkungan pergaulan sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian seseorang.
Jika sejak kecil anak perempuan bergaul dengan teman-teman yang memiliki pola pikir matre dan konsumtif, besar kemungkinan mereka akan terbawa ke dalam pola pikir yang sama.
4. Kurangnya pendidikan agama dan moral
Pendidikan agama dan moral yang baik sejak dini dapat membentengi anak perempuan dari sifat matre.
Jika mereka tidak dibekali dengan nilai-nilai spiritual dan moral yang kuat, mereka akan cenderung lebih mudah terpengaruh oleh gaya hidup yang hanya mengejar kepuasan materi semata.
5. Pengaruh media massa
Media massa, terutama televisi dan media sosial, sering kali menampilkan gaya hidup mewah dan konsumtif.
Jika anak perempuan terlalu sering terpapar dengan gaya hidup seperti ini, mereka dapat terpengaruh dan menganggap bahwa hal tersebut adalah suatu keharusan.
6. Rendahnya rasa percaya diri
Beberapa anak perempuan mungkin memiliki rasa percaya diri yang rendah, sehingga mereka merasa perlu menunjukkan status sosial dan kekayaan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Hal ini dapat menyebabkan mereka menjadi matre dan selalu mengejar barang-barang mewah.
Untuk menghindari sifat matre pada anak perempuan saat dewasa, orang tua perlu mengajarkan nilai-nilai positif sejak dini, seperti pentingnya menghargai uang, hidup sederhana, dan bersyukur atas apa yang dimiliki.
Selain itu, orang tua juga harus memberikan teladan yang baik dan memastikan anak perempuan memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta berada di lingkungan yang positif.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]