Berbagai jenis osilasi, termasuk osilasi gamma, berperan dalam fungsi-fungsi kognitif tinggi seperti fokus, mimpi, meditasi, pembentukan ingatan, pengolahan informasi, dan persepsi sadar, seperti yang terkait dengan pengalaman kilas balik ingatan.
Penelitian ini, yang merupakan yang pertama dalam jenisnya, mengukur aktivitas otak yang masih hidup selama proses kematian pada manusia.
Baca Juga:
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo: Reformasi Hukum, Perkuatan Pertahanan, dan Pembangunan Berkelanjutan
Perubahan serupa dalam osilasi gamma sebelumnya telah diamati pada tikus yang dipelihara dalam lingkungan yang dikontrol.
Ini menunjukkan kemungkinan bahwa saat kematian, otak dapat mengatur dan menjalankan respon biologis yang mungkin bersifat konsisten di seluruh spesies.
"Salah satu pelajaran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa meskipun orang yang kita cintai tengah bersiap meninggalkan kita, otak mereka sangat mungkin mengulang kembali sejumlah momen terbaik yang pernah mereka alami semasa hidup," demikian penekanan dari penelitian ini.
Baca Juga:
Igor Tudor Dikabarkan Ingin Hengkang, Juventus Terancam Alami Pergantian Pelatih Lagi
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.