Menurut Kasandra, persepsi individu yang berbeda dalam merespon cuaca, dapat memunculkan kenangan atau emosi tertentu yang dapat memperburuk suasana hati.
Potensi mengalami kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan pun juga dapat terjadi. Orang yang sebelumnya sudah terkena penyakit mental mungkin lebih rentan terhadap perubahan cuaca dan suasana hati yang buruk saat musim hujan.
Baca Juga:
BBMKG Wilayah IV: Beberapa Daerah di Sulut Berpotensi Hujan Lebat dan Petir
Korelasi kedua hal itu, katanya, disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya, kurangnya paparan cahaya matahari, adanya asosiasi emosional, aktivitas yang terbatas hingga adanya gangguan afektif musiman (SAD) yang dapat diperburuk oleh cuaca hujan dan gelap.
“Ini adalah kondisi di mana perubahan musim, terutama saat musim dingin, menyebabkan depresi,” kata dia.
Guna mengatasi rasa sedih saat hujan tiba, Kasandra menyarankan agar masyarakat melakukan aktivitas yang dapat mengalihkan perhatian dari perasaan tersebut.
Baca Juga:
Wilayah Terdampak Kekeringan di Banyumas Mulai Berkurang Berkat Musim Hujan
Membaca buku secara efektif dapat membantu melupakan perasaan sedih. Ia menganjurkan agar buku yang dipilih memiliki genre yang disukai, sehingga pembaca akan lebih mudah menyelami ceritanya.
Hal yang sama juga berlaku pada film, pilihlah film atau serial yang menghibur dan dapat menjadi pelarian dari kenyataan agar suasana hati meningkat.
“Melakukan aktivitas fisik seperti yoga, pilates, atau aerobik di dalam ruangan dapat membantu meningkatkan endorfin dan mengurangi perasaan sedih. Bisa juga dengan menggambar atau melukis, ini cara yang baik untuk mengekspresikan emosi dan mengalihkan perhatian, ujar dia.