Dikutip 9to5mac, komentar itu dianggap sindiran kepada
Apple, karena perangkatnya tidak menggunakan layar 120Hz. Sebab, saat ini layar
iPhone masih menggunakan layar dengan frekuensi 60Hz. Hal itu dianggap
"ketinggalan zaman" ketimbang perangkat Android yang beberapa sudah
menggunakan layar 120Hz.
Pengusaha kelahiran Rusia itu mengutip laporan investigasi
dari New York Times, sambil memberikan komentar di saluran publik Telegram.
Baca Juga:
Tertipu Investasi Bodong, Uang Rp 80 Juta Milik Guru di Kupang Amblas
Sehari usai postingan Durov, Telegram mengajukan keluhan
antimonopoli ke pengadilan Uni Eropa. Ia mengatakan Apple harus memberikan
kesempatan kepada pengguna untuk mengunduh perangkat lunak di luar App Store.
Pada tahun 2018, Apple sempat menghapus aplikasi Telegram
dari toko aplikasinya karena khawatir akan praktik penyebaran pornografi anak
di platform tersebut.
Telegram memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif di
seluruh dunia. Belakangan ini terjadi peningkatan pelanggan usai Facebook dan
WhatsApp mengumumkan perubahan kebijakan privasinya.
Baca Juga:
Prostitusi di Bali Diduga Dikendalikan WNA Melalui Telegram Didalami Polisi
Meski WhatsApp dilaporkan menunda hingga 15 Mei lalu,
kemarahan publik terhadap platform itu membantu popularitas Telegram dan
saingannya Signal mendapatkan dukungan dari sebagian pengguna pesan instan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.