WahanaNews.co | Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka lowongan 500 tenaga aparatur sipil negara (ASN) setiap tahun dengan kualifikasi minimal jenjang pendidikan S3 atau doktor.
"Untuk tahun ini pada pekan ini akan keluar pengumumannya dari BKN dan Kemenpan RB," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di Padang, Kamis usai peluncuran Pusat Kolaborasi Riset Nanoselulosa di Universitas Andalas (Unand).
Baca Juga:
Pemkot Semarang dan BRIN Sukses Budidayakan Varietas Bawang Merah Lokananta Maserati
Menurut dia, ini juga merupakan sinyalemen bagi anak bangsa yang memiliki kemampuan riset yang baik dengan pendidikan S3 maka terbuka peluang masa depan yang cerah.
"Kalau di BRIN jadi ASN sudah lumayan lah penghasilannya," kata dia.
Ia menilai hal ini juga merupakan tindak lanjut dari kebijakan menyuruh anak bangsa untuk belajar setinggi mungkin kemudian menyiapkan tempat bekerja.
Baca Juga:
Fenomena Langka: Badai Matahari Dahsyat Hantam Bumi, Indonesia Waspada
"Jangan sampai setelah mereka kuliah sampai S3 lalu tidak ada tempat bekerja menampung, sementara mereka memiliki potensi yang besar," kata dia.
Pada sisi lain ia mengakui saat ini perguruan tinggi juga kesulitan mencari pengajar dengan jenjang S3.
Mengatasi persoalan itu, BRIN sudah menyiapkan kebijakan yang yang disebut dengan mobilitas periset.