"Kami bekerja sama dengan sekitar 2000 petani di Indonesia. Kami memberdayakan petani lokal yakni menghubungkan hulu dan hilir jadi Pipiltin di Jepang bisa menulis surat ke petani di Bali dan surat menyurat dan itu sangat mempengaruhi penjualan dan semangat petani. Petani termotivasi sekali karena cokelat Bali ada di Jepang, jadi punya tanggung jawab moral menjaga kualitas biji cokelat," jelas dia.
Selain ke Jepang, saat ini, kakak beradik ini sudah bisa melakukan ekspor produknya ke negara lain seperti Rusia, Singapura, Malaysia dan bahkan Swiss.
Baca Juga:
Bijak Ber-TKDN, Pj Wali Kota Bekasi: "Jadilah Pahlawan dengan Berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi"
Mengapa juga ke Swiss yang dikenal dengan produksi cokelatnya? Irvan mengatakan, hal ini salah satunya berpegang pada fakta cokelat di Indonesia unggul dalam hal keberagaman jenis dan ini nyaris tidak tertandingi oleh negara lain.
"Kami lihat ada satu fakta yang Indonesia punya dan tidak punya dimiliki negara lain yakni keberagaman cokelat. Indonesia negara dengan daerah asal penghasil cokelat yang spesifik yang paling beragam di dunia. Mungkin ada yang bisa menyaingi jumlah ekspor, hal-hal lain tapi untuk menyaingi keberagaman tidak bisa," kata dia.
Irvan berharap, melalui produknya yang saat ini bahan utamanya berasal dari enam wilayah di Indonesia yakni Aceh, Jawa Timur, Bali, Flores, Kalimantan Timur dan Papua Barat, bisa menghadirkan keberagaman cokelat Indonesia pada dunia.[rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.