Sedikitnya, unsur-unsur ini harus ada: kapan, di mana, dan dengan siapa hal itu terjadi. Untuk meningkatkan objektivitas, Anda dapat mengutip informasi dari data dokumenter, surat kabar, media lain, atau melalui pengamatan pribadi.
2. Bagian Tengah
Baca Juga:
Kreativitas Surut Saat Menulis Artikel? Ini Solusinya
Pada paragraf ketiga, tentukanlah subjek penelitian. Paragraf ini harus menjelaskan ide pokok, mengapa memilih topik penelitian atau fokus masalah yang diteliti.
Titik tekannya ada pada: apa dan siapa saja yang terlibat dalam fenomena ini. Meyakinkan pembaca bahwa penelitian itu penting, terutama untuk keberpihakan pada mereka yang membutuhkan “advokasi”.
Misalnya akyat kecil, konsumen yang tidak berdaya atau kebenaran hakiki. Penyajian ini menggunakan penalaran logis (teori, konsep, atau akal sehat), yang juga harus menyajikan bukti empiris.
Baca Juga:
Sederet Manfaat Menulis untuk Kesehatan Mental
3. Bagian Akhir
Nyatakan masalah utama penelitian. Isu-isu yang diangkat tidak sebatas permukaan, melainkan hingga menembus akar permasalahan dan isu-isu tindak lanjut, yang berarti fakta-fakta teknis untuk memperkuat persoalan yang diangkat.
Paparan data empiris mengungkapkan kontradiksi, irasionalitas, dan penyimpangan atau kesalahan, baik dalam kebijakan maupun dalam implementasi kebijakan.