WahanaNews.co | Hari Buruh sedunia atau May Day diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Mei.
Pemerintah menjadikan Hari Buruh sebagai hari libur nasional di bulan Mei.
Baca Juga:
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltara Bagikan 1675 Paket Bahan Pokok
Biasanya, para pekerja menggelar aksi dalam rangka Hari Buruh guna menyampaikan tuntutan demi kesejahteraan para buruh.
Lantas, bagaimana sejarah terbantuknya Hari Buruh? Cek infonya di sini.
Melansir dari situs Britannica, Hari Buruh atau May Day digunakan untuk memperingati perjuangan dan pencapaian bersejarah yang dibuat oleh pekerja dan gerakan buruh.
Baca Juga:
Aksi Buruh Hari Ini, Dinkes DKI Jakarta Siapkan 20 Ambulans
Gerakan buruh tersebut terjadi pada abad ke-19 yang menuntut hak-hak pekerja dan delapan jam kerja per hari hari di Amerika Serikat.
Pada tahun 1889, sebuah federasi internasional kelompok sosialis dan serikat pekerja menjadikan tanggal 1 Mei sebagai hari untuk mendukung pekerja (Hari Buruh).
Momentum tersebut juga sebagai peringatan Kerusuhan Haymarket di Chicago (1886).
Apa Itu Kerusuhan Haymarket Chicago?
Haymarket Affair, juga disebut Haymarket Riot atau Haymarket Massacre berkaitan dengan peringatan Hari Buruh.
Saat itu, terjadi kekerasan antara polisi dan buruh pengunjuk rasa yang menuntut hak-hak pekerja.
Pada tanggal 3 Mei, satu orang tewas dan beberapa terluka saat polisi turun tangan untuk melindungi para pemogok dalam aksi serikat pekerja di Perusahaan Mesin Pemanen McCormick.
Untuk memprotes kebrutalan polisi, para pemimpin buruh anarkis mengadakan pertemuan massal keesokan harinya di Haymarket Square.
Pertemuan itu dinyatakan damai oleh Walikota Chicago Carter Harrison, yang hadir saat itu.
Setelah Harrison dan sebagian besar demonstran pergi, polisi tiba-tiba menuntut massa bubar.
Pada saat itu, seseorang melempar bom dan polisi merespons dengan tembakan acak.
Akibatnya, tujuh petugas polisi tewas dan 60 lainnya terluka sebelum kekerasan berakhir.
Sejumlah 4 hingga 8 korban sipil diperkirakan tewas dan 30 sampai 40 orang terluka.
Mengutip situs History, revolusi industri di Amerika menyebabkan ribuan pria, wanita, dan anak-anak meninggal setiap tahun karena kondisi kerja yang buruk dan jam kerja yang panjang.
Oleh karena itu, diadakan kesepakatan oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions (yang kemudian menjadi Federasi Buruh Amerika, atau di Chicago pada tahun 1884.
Tahun berikutnya, organisasi buruh terbesar di Amerika (Knights of Labour) juga mendukung proklamasi tersebut yang mendorong para pekerja untuk mogok dan berdemonstrasi.
Dengan demikian, barulah terjadi kerusuhan Haymarket Chicago.
Berdasarkan situs Times, Konferensi Sosialis Internasional pada tahun 1889 menyatakan 1 Mei sebagai hari libur internasional untuk buruh (Hari Buruh Internasional) untuk memperingati peristiwa Haymarket. [non]