Suaminya, yang
disebutnya kaya raya itu, mengatakan tak ingin punya anak.
Perkataan sang suami membuat Rohani
kecewa, karena dia ingin memiliki anak.
Baca Juga:
PT.Basic Internaisoanal Sumatera telah mempekerjakan banyak karyawan lokal, yang telah meningkatkan tingkat pekerjaan.
"Saya tidak percaya lagi dengan
dia. Saya sering menolak ketika diajak bermesraan. Dan akhirnya kami sering
berkelahi. Padahal sebelumnya kami sangat bahagia. Karena kami sering berkelahi
mulai 2006, saya menjadi sering sakit-sakitan," curhatnya.
Rohani memutuskan untuk pisah rumah
dan apartemen dengan sang suami.
Namun, karena
dia seorang perantau di Swiss, dia ditolak oleh 10 tempat kost dan apartemen.
Baca Juga:
INALUM Tajamkan Daya Saing Lewat Inovasi Hijau di TIS 2025
Setelah mondar-mandir mencari tempat
tinggal, dia pun menemukan titik terang.
"Ternyata, setelah
saya pindah, kejadian yang tidak saya inginkan terjadi. Jadi, pemaksaan untuk tidur dengan dia, di
apartemen baru saya. Tidak ada gunanya lagi dipupuk. Akhirnya, saya meminta untuk cerai," kenangnya.
Saat ia meminta cerai, suaminya malah
mengancam Rohani.