WahanaNews.co | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), bekerjasama dengan Kompas Group, menggelar Konferensi Internasional Heritage of Toba: Natural and Cultural Diversity pada 13 Oktober 2021 secara online dan offline.
Sejumlah pemberi sambutan dalam acara ini setuju jika Danau Toba merupakan situs warisan budaya yang diakui UNESCO, yang indah pemandangan alamnya, dan juga indah budaya masyarakatnya.
Baca Juga:
Status Kaldera Jangan Sampai Dicabut dari Kawasan Otorita Danau Toba, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Pemerintah Pusat dan Pemprov Sumut Segera Penuhi Peringatan Keras UNESCO
Untuk itu, Danau Toba pun terus didorong jadi destinasi wisata bertaraf internasional, terutama setelah pandemi Covid-19 usai.
Danau Toba sebagai Destinasi Wisata Super Prioritas, Diakui UNESCO
Baca Juga:
Tragedi Tengah Malam di Danau Toba, Tiga Remaja Tewas Tenggelam Saat Cari Ikan
Pembicara pertama adalah Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, yang diwakili oleh Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenko Marves, Kosmas Harefa.
Kosmas, yang hadir secara virtual, mengatakan, Danau Toba saat ini telah ditetapkan oleh Presiden sebagai destinasi pariwisata super prioritas.
Selain itu, sidang dewan eksekutif United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) ke-209 pada 7 Juli 2020 di Paris, akhirnya mengakui Kaldera Toba masuk dalam UNESCO Global Geopark (UGG).