"Menghadapi misinformasi benar-benar harus
berkolaborasi dengan banyak stakeholders.
Karena, menanganinya nggak bisa
sendirian," kata Semmy.
Director Goverment Affairs Google Indonesia,
Putri Alam, membenarkan hal tersebut.
Baca Juga:
Buntut Judi Online, OJK Blokir 5.000 Rekening
Putri mengatakan, Google bekerja sama dengan Kominfo, Maarif Institute, dan Mafindo,
berupaya memerangi misinformasi di ruang kelas, yakni dengan meluncurkan
program bernama "Tular Nalar".
"Program ini menargetkan 26.000 pengajar
agar bisa memerangi misinformasi di ruang kelas. Saat ini, program ini sudah hadir
di 160 kota di Indonesia," kata Putri, dalam acara yang sama.
Setelah literasi digital di bagian upstream, Kominfo mulai melakukan
patroli konten-konten informasi di internet di layer kedua, middlestream.
Baca Juga:
Berantas Judi Online Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Lintas Lembaga
Tujuannya agar mempermudah untuk membasmi
misinformasi.
"Bila kami menemukan misinformasi, kami
lapor ke platform, dan misalnya minta
"tolong dong ini di-take down" atau
"tolong dong ini faktanya dimunculkan"," kata Semmy.
Terakhir, di layer downstream, penanganan misinformasi sudah melibatkan
kepolisian sebagai penegak hukum.