Dating apps saat ini diterjemahkan sebagai sebuah usaha
untuk mencari teman baru, menghibur diri sendiri, memperluas jaringan, dan
memuaskan hasrat seksual serta fantasi seksual.
Kristi mengungkap bahwa hubungan dari dating apps juga
diterjemahkan sebagai tempat mencari pasangan untuk bersenang-senang, bukan
untuk kencan serius.
Baca Juga:
Perbaiki Layanan Publik, Kemen-PANRB Ajak Mahasiswa Berpartisipasi
"Faktanya lagi, mereka suka risky sex tapi ketika ada
risikonya mereka menghadapi secara kasual," katanya.
"Cenderung suka extreme sex, bahkan dua partisipan pria
mengaku melakukan seks dan akan memaksa penetrasi tanpa menggunakan kondom.
Namun satu perempuan mengaku suka hubungan seksual yang sedikit kasar dan tak
suka jika pasangannya memakai kondom."
Hasil survei menyebut bahwa 87 persen tidak menggunakan
pengaman untuk dirinya atau pasangan yang dikenal dari dating apps.
Baca Juga:
Mulai 30 September Google Setop Akses ke Aplikasi, Apa Dampaknya?
Survei ini dilakukan terhadap pengguna internet yang tinggal
di beberapa kota besar di Indonesia.
Total ada 1650 partisipan sebagian besar wanita (70 persen),
dengan rentang usia 18-22 tahun (48 persen), 23-27 (35 persen), 28-32 (2,54
persen). Di antara partisipan jumlah pelajar (47,9 persen) dan pekerja (30,7
persen).
Dari total tersebut 38,4 persen (633 orang) pernah memakai
atau masih memakai dating apps. Sekitar 74 persen di antaranya adalah
perempuan.