Hari itu juga menandai akhir musim panas dan musim panen, di mana musim dingin yang gelap dan dingin akan dimulai.
Bangsa Celtic meyakini bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia orang hidup dan orang mati menjadi kabur.
Baca Juga:
Seorang Polisi yang Tengah Diselidiki Tragedi Itaewon, Ditemukan Tewas di Rumahnya
Oleh karenanya, selama festival tersebut jiwa orang-orang yang meninggal tahun itu akan melakukan perjalanan ke dunia lain.
Sedangkan jiwa-jiwa orang yang telah meninggal akan kembali mengunjungi rumah mereka.
Selain menyebabkan masalah dan merusak tanaman, kehadiran roh dari dunia lain konon dapat membantu pendeta Celtic untuk meramal masa depan.
Baca Juga:
Faktor yang Sebabkan 156 Orang Tewas dalam Tragedi Halloween di Itaewon
Untuk memeringati peristiwa itu, pendeta Celtic akan membuat api unggun yang besar, di mana orang-orang akan berkumpul untuk membakar tanaman dan hewan sebagai persembahan kepada dewa mereka.
Selama perayaan berlangsung, mereka mengenakan kostum yang biasanya berupa kepala dan kulit binatang, untuk mengusir para hantu.
Setelah perayaan berakhir, bangsa Celtic akan menyalakan kembali perapian untuk melindungi mereka selama musim dingin yang akan datang.