Pada abad ke-7 Masehi, Gereja Katolik Roma mengubah All Saints 'Day atau All Hallows, hari perayaan orang-orang kudus gereja, menjadi tanggal 1 November.
Ini berarti malam All Hallows jatuh pada tanggal 31 Oktober.
Baca Juga:
Seorang Polisi yang Tengah Diselidiki Tragedi Itaewon, Ditemukan Tewas di Rumahnya
Dua abad kemudian, pengaruh Kekristenan telah menyebar ke tanah Celtic, yang masih memertahankan Festival Samhain.
Perayaan malam All Hallows pun mirip dengan Festival Samhain, yakni dengan api unggun besar, parade, dan memakai kostum sebagai malaikat atau iblis.
Perayaan yang sebelumnya disebut sebagai All Hallows Eve, kemudian dikenal sebagai Halloween.
Baca Juga:
Faktor yang Sebabkan 156 Orang Tewas dalam Tragedi Halloween di Itaewon
Halloween dikenal di Amerika Perayaan Halloween mulai dikenal di Amerika saat bangsa Eropa melakukan interaksi dengan Suku Indian.
Pada awalnya, perayaan ini hanya dikenal di New England, Maryland, dan koloni-koloni Inggris di bagian selatan Amerika.
Pada paruh kedua abad ke-19, Amerika dibanjiri oleh para imigran dari Irlandia.