Cho telah merancang mata uang virtual
yang disebut Ggool, yang berarti madu dalam bahasa Korea.
Setiap orang yang menggunakan toilet
ramah lingkungan mendapatkan 10 Ggool
sehari.
Baca Juga:
Kiprah Srikandi PLN di Lapangan, Hadirkan Listrik Hingga Ujung Nusantara
Mahasiswa dapat menggunakan mata uang
tersebut untuk membeli barang-barang di kampus, mulai dari kopi hingga mie instan, buah-buahan, dan buku.
Para siswa dapat mengambil produk yang
mereka inginkan di toko dan memindai kode QR untuk membayar dengan Ggool.
"Saya dulu berpikir bahwa tinja
itu kotor. Namun, sekarang tinja adalah harta yang sangat berharga bagi
saya," kata Hui-jin, mahasiswa pascasarjana Heo, di pasar Ggool.
Baca Juga:
PLN dan Pemkot Operasikan SPKLU Khusus Angkot Berbasis Listrik di Kota Bogor
"Bahkan saat makan pun saya
membahas tentang tinja, memikirkan tentang buku-buku apa saja yang ingin saya
beli," imbuhnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.