Meski
demikian, Freddy tak pernah membahas tentang kasus pengedaran narkoba yang
menjeratnya di hadapan anaknya.
Dia
hanya berpesan agar sang anak menjauhi barang haram tersebut.
Baca Juga:
Eksekusi Lahan Seluas 25 Hektare di Desa Parik, Uluan Kabupaten Toba Berjalan Lancar
Dia
juga ingin melihat Fikri melanjutkan kuliah dan menjadi seorang pengusaha.
Pada 28
Juli 2016, atau sehari sebelum eksekusi mati, Freddy masih diizinkan
untuk bertemu sang anak dan tiga anggota keluarga lainnya.
Lagi-lagi,
Freddy tidak pernah membahas tentang kasus narkoba yang menjeratnya.
Baca Juga:
M. Aldo Sirait Kuasa Hukum Karimuda Manurung kembali menangkan Perkara Tanah
Freddy
hanya menghabiskan sisa waktunya untuk shalat berjemaah dengan sang anak, makan
bersama, mengaji, dan bercerita seputar kehidupan pribadi sang anak.
Sehari
jelang eksekusi mati, Freddy sempat meminta satu permintaan kepada petugas LP
Nusakambangan, yakni tidur bersama Fikri di dalam ruangan pribadinya.
Namun,
permintaan Freddy ditolak petugas, karena dikhawatirkan mengganggu psikologis Fikri.