WahanaNews.co | Jurnalis asing yang bertugas meliput KTT G20 di Nusa Dua, Bali, menyebut lemper mirip sushi roll ketika melahat kudapan khas Indonesia tersebut.
Dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Media dan G20, sejumlah jurnalis asing menyatakan bahwa dari segi rasa, tekstur, dan penampilan lemper mirip dengan sushi makanan Jepang.
Baca Juga:
Harga Beras di Jepang Nyaris Tembus Rp100 Ribu, Stok Langka dan Panic Buying Meluas
Bedanya hanya pada bungkusnya. Sushi dibungkus nori dan bisa dimakan, sedangkan lemper dibalut daun pisang yang tidak bisa dimakan.
“So far, makanan Indonesia enak semua,” kata Annete dari ZDF German Television.
Ia mengaku sering heran dengan makanan Indonesia yang enak dan banyak macamnya.
Baca Juga:
Liburan ke Bali Makin Mudah, Kolaborasi Indonesia-Jepang Genjot Wisatawan
“Saya vegetarian, tapi saya menyukai makanan Indonesia yang tidak ada olahan hewan. Untuk dessert yang dimiliki negara Anda begitu banyak dan partner kerja saya ini sangat menyukai lemper. Saya lihat dia makan begitu menikmati dan enak,” jelasnya.
Para pewarta dari luar negeri mencicipi jajanan Indonesia saat meliput di Media Center Bali International Convention Center (BICC) Westin Hotel, Nusa Dua.
Jajanan disajikan sebagai makanan penutup, antara lain wajik, kue apem, lemper, dan beberapa kudapan tradisional khas Nusantara lainnya. Makanan kecil ini juga dihidangkan untuk sarapan pagi, makan siang, dan makan malam.
Pilihan hidangan internasional juga tersaji seperti makanan Barat, India, oriental, tetapi kudapan lokal dilaporkan menarik perhatian tersendiri di mata awak media asing.
“Banyak media yang menyukainya, biasanya media asing ragu-ragu makannya tapi sekali makan biasanya mereka balik lagi untuk mengambilnya,”kata Edy, staf minuman BICC.
Senada dengan pernyataan Edy, Chief Photographer AFP yaitu Chai Hin Goh mengakui kegemarannya menyantap kudapan Indonesia.
“Awalnya saya mencoba membeli kudapan di salah satu toko kue hingga sekarang saya selalu berlangganan membelinya setiap ke Indonesia. Ada beberapa item kue yang selalu saya beli,” ungkapnya.
Chai menambahkan, setiap pagi sebelum beraktivitas ia selalu berbekal kue dari toko roti favoritnya,
“Gorengan macam martabak telor, apem, dan getuk, saya suka dan beberapa kali saya membeli. Apabila bosan, biasanya saya akan mencoba yang lain. Tapi saya tidak suka dengan kue-kue berkuah dan lembek-lembek.” [rna]