WahanaNews.co | Saat membicarakan asal-usul sushi, sebagian besar orang pasti akan menyebut Jepang sebagai negara asal sushi.
Hal ini tak mengherankan karena sushi begitu identik dengan Jepang. Di negeri sakura itu bahkan terdapat lebih dari 250 ribu restoran sushi.
Baca Juga:
Harga Beras di Jepang Nyaris Tembus Rp100 Ribu, Stok Langka dan Panic Buying Meluas
Mengenai sejarahnya, hidangan nasi dan ikan ini pertama kali muncul tahun 1820-an. Sushi disajikan dalam kondisi 'fresh' sebagai makanan kaki lima.
Tahap evolusi sushi berikutnya terjadi pada tahun 1923. Saat itu ada gempa bumi besar yang mengguncang Tokyo. Melansir detikcom, bencana alam ini menyebabkan kerusakan yang parah dan menewaskan banyak orang.
Dampak gempa bumi ini turut membuat harga properti merosot tajam. Akhirnya chef-chef sushi yang biasa membuat sushi di luar ruangan mulai berpindah operasional ke restoran.
Baca Juga:
Liburan ke Bali Makin Mudah, Kolaborasi Indonesia-Jepang Genjot Wisatawan
Pada titik inilah tercatat dalam sejarah bahwa sushi disajikan di restoran-restoran Jepang. Sushi juga tidak hanya disajikan di Tokyo, tapi di banyak kota-kota lain di seluruh Jepang hingga menyebar ke negara Asia lain.
Soal asal-usul terciptanya sushi konon diawali dari hidangan narezushi yang merupakan olahan ikan yang difermentasi dan diawetkan dalam nasi.
Narezushi melalui proses fermentasi lakto menggunakan bakteri yang aman dikonsumsi. Proses ini juga seperti yang diterapkan dalam pembuatan asinan kubis, yogurt, dan acar.