Hal itu ternyata bukan hanya anekdot. Penelitian telah mengonfirmasi bahwa bagi kebanyakan orang, kehilangan seekor anjing sebanding dengan kehilangan orang yang dicintai manusia dalam hampir segala hal.
Menurut Scientific American, gejala kesedihan akut setelah kehilangan hewan peliharaan dapat berlangsung dari satu hingga dua bulan dengan gejala kesedihan bertahan hingga satu tahun penuh (rata-rata)."
Baca Juga:
JPU Tuntut Donal Hariyanto dengan Pidana 1,5 Tahun Penjara atas Penyeludupan Anjing
Lantas, mengapa manusia merasakan kehilangan begitu dalam terhadap anjing peliharaan? Hal ini karena anjing lebih dari sekedar hewan peliharaan.
Dilansir dari Southern Living, Sabtu (12/11/2022), psikolog Julie Axelrod menulis dalam sebuah posting blog bahwa kehilangan seekor anjing sangat menyakitkan karena orang-orang kehilangan sumber cinta dan persahabatan tanpa syarat.
Axelrod juga mencatat bahwa bagi banyak orang, anjing berfungsi sebagai pendamping utama yang memberikan keamanan dan kenyamanan.
Baca Juga:
Akibat Gigitan Anjing Rabies, 29 Warga NTT Tewas Mayoritas Balita-Anak
Penelitian menunjukkan anjing membantu orang keluar dari rumah mereka, berfungsi sebagai katalis untuk kekompakan dan kepercayaan, pertukaran timbal balik kebaikan antara tetangga, dan peningkatan partisipasi dalam acara-acara sipil dan masalah sosial.
Ilmu pengetahuan telah memuji hewan peliharaan dapat mendorong interaksi dan percakapan dengan orang asing.
Artinya, kehilangan seekor anjing kehilangan motivasi meninggalkan rumah untuk berjalan-jalan di taman, kehilangan alasan mengobrol dengan orang asing di jalan, dan kehilangan pembuka percakapan yang mudah.